Nasional

Mahfud MD Soroti Gaya Kepemimpinan Nadiem: Bersih tapi Tak Paham Birokrasi

Mahfud mencontohkan salah satu kebiasaan Nadiem yang dianggap tidak sesuai dengan kultur birokrasi

Editor: Ansari Hasyim
Tribunnews.com/ Fersianus Waku
Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD di kawasan Senen, Jakarta, Selasa (20/2/2024). 

SERAMBINEWS.COM – Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, angkat bicara soal gaya kepemimpinan mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim.

Menurut Mahfud, Nadiem adalah sosok yang bersih dan berintegritas. Namun, ia menilai pendiri Gojek tersebut kurang memahami tata kelola birokrasi pemerintahan.

“Menurut saya, Nadiem itu orang bersih. Bersih, tetapi tidak paham birokrasi dan pemerintahan,” ujar Mahfud dalam podcast Terus Terang di kanal YouTube Mahfud MD Official, Rabu (10/9/2025).

Mahfud mencontohkan salah satu kebiasaan Nadiem yang dianggap tidak sesuai dengan kultur birokrasi, yakni jarang berada di kantor. Akibatnya, beberapa pejabat yang ingin bertemu harus menemuinya di luar.

Baca juga: Rugikan Negara Rp 1,9 Triliun, Kejagung Dalami Aliran Dana Korupsi Laptop Nadiem Makarim

“Ada petinggi yang ingin bertemu Nadiem, tapi karena dia jarang di kantor, akhirnya pertemuan dilakukan di hotel,” ungkap Mahfud.

Mahfud menilai Nadiem masih membawa gaya kerja ala dunia bisnis ketika memimpin kementerian. “Dia pikir mengelola kementerian itu seperti mengelola bisnis, padahal pemerintahan berbeda dengan korporasi,” katanya.

Mahfud juga mengungkap pengalaman ketika Nadiem mendapat kritik dari forum rektor se-Indonesia. Para pimpinan perguruan tinggi merasa jarang mendapat arahan langsung dari Mendikbudristek, terutama saat pandemi Covid-19.

Mahfud bahkan sempat mengajak Nadiem untuk berbicara melalui Zoom dengan para rektor. Namun, pertemuan itu justru diwarnai protes.
“Seorang Rektor Universitas Diponegoro bilang, ‘Alhamdulillah ada Menteri Mahfud yang menegur kami. Selama ini kami tidak pernah dapat arahan dari Mendikbud,’” tutur Mahfud.

Mahfud kemudian menegur Nadiem secara pribadi. Ia menekankan bahwa pemberian arahan kepada perguruan tinggi merupakan kewajiban Mendikbudristek, bukan tugas Menko Polhukam.

“Tugas Menko Polhukam adalah koordinasi dan sinkronisasi lintas kementerian di bidang politik, hukum, dan keamanan. Urusan pendidikan jelas ada di bawah Kemendikbudristek,” tegasnya.

Nadiem Anwar Makarim resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung dalam kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook. 

Berita ini sudah tayang di sripoku.com dengan judul MAHFUD Sebut Nadiem tak Paham, Pilih Laptop Ketimbang Perbaiki Jembatan Tali untuk Anak ke Sekolah

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved