Gerak-gerik Ilham Pradipta Sebelum Dibunuh, Sudah Curiga Dibuntuti

Perubahan kebiasaan Ilham itu dianggap sebagai tanda bahwa dirinya sudah menyadari adanya ancaman yang mengintai dari orang-orang tertentu.

Editor: Amirullah
Instagram Ilham Pradipta/ Istimewa
PEMBUNUHAN KACAB BANK - Foto Ilham Pradipta saat masih hidup (kiri). Foto saat Ilham Pradipta diculik di supermarket di kawasan Jakarta Timur (Kiri), Rabu (20/8/2025). 

SERAMBINEWS.COM - Kasus penculikan dan pembunuhan tragis yang menimpa Mohamad Ilham Pradipta (37), Kepala Cabang Bank BUMN, terus menjadi sorotan.

Keluarga korban menunjuk Boyamin Saiman sebagai kuasa hukum untuk mengawal proses hukum, sekaligus menolak anggapan polisi bahwa Ilham dipilih secara acak.

Boyamin menegaskan, fakta-fakta terbaru justru mengarah pada dugaan pembunuhan berencana.

Diketahui, keluarga besar almarhum Mohamad Ilham Pradipta, seorang Kepala Cabang Bank BUMN yang ditemukan tewas tragis di Bekasi setelah mengalami penculikan di Jakarta, akhirnya menunjuk Bonyamin Saiman sebagai kuasa hukum untuk mengawal proses hukum kasus ini.

Bonyamin, yang sudah cukup dikenal dalam menangani berbagai perkara besar, menyatakan komitmennya untuk mendampingi keluarga korban hingga kasus ini benar-benar tuntas.

Ia menegaskan, harapannya agar semua pelaku yang sudah ditangkap maupun yang masih dalam pengejaran tidak hanya dikenakan pasal penculikan, tetapi dijerat dengan pasal yang lebih berat.

“Menurut saya, pasal yang tepat adalah Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, yang ancaman hukumnya maksimal yaitu pidana mati,” ujar Bonyamin menegaskan sikapnya.

Sebagai kuasa hukum, ia juga menyampaikan akan terus mensinkronkan fakta-fakta baru yang berhasil ia kumpulkan dengan temuan yang dimiliki aparat kepolisian.

Langkah ini penting dilakukan agar jalannya penyidikan tidak melenceng dari bukti yang sudah jelas menunjukkan adanya perencanaan matang sebelum aksi keji itu dilakukan.

Berdasarkan fakta yang kini berada di tangannya, kasus ini semakin mengarah kuat pada dugaan pembunuhan berencana, bukan sekadar tindak kriminal spontan.

Lebih mengejutkan lagi, menurut keterangan keluarga, Ilham sebenarnya sudah memiliki firasat buruk seminggu sebelum peristiwa tragis itu terjadi.

“Seminggu sebelum kejadian, ia tidak lagi memarkir mobil di rumah, tetapi menitipkan ke satpam,” kata Bonyamin saat dihubungi TribunnewsBogor.com, Rabu (17/9/2025).

Perubahan kebiasaan Ilham itu dianggap sebagai tanda bahwa dirinya sudah menyadari adanya ancaman yang mengintai dari orang-orang tertentu.

Selain itu, muncul pula fakta lain yang semakin memperkuat dugaan adanya perencanaan dari pihak pelaku.

Baca juga: Kenak Bujuk Rayu Kekasih, Wanita Muda Berzina dengan Pacar di Hotel Banda Aceh

Jumpa pers terkait penculik yang mengakibatkan meninggal dunia terhadap Kepala Cabang Pembantu sebuah bank BUMN bernama Mohamad Ilham Pradipta (37), Selasa (16/9/2025).
Jumpa pers terkait penculik yang mengakibatkan meninggal dunia terhadap Kepala Cabang Pembantu sebuah bank BUMN bernama Mohamad Ilham Pradipta (37), Selasa (16/9/2025). (KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI)


Diketahui ada salah satu mobil asing yang sempat mendatangi rumah Ilham di kawasan Kota Bogor sebelum peristiwa penculikan berlangsung.

Halaman
1234
Sumber: TribunNewsmaker
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved