Konflik Palestina vs Israel

180 Negara Walk Out saat Netanyahu Bicara di PBB, Berikut Daftarnya: Indonesia hingga Sekutu AS

Ketika Netanyahu mulai berbicara, puluhan delegasi bergegas keluar. Pimpinan sidang sempat berusaha menenangkan

Editor: Faisal Zamzami
Tangkap layar X
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato di sidang ke-80 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, Jumat 26 September 2025. 

SERAMBINEWS.COM - Sidang Majelis Umum PBB ke-80 di New York mendadak ricuh setelah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, naik ke podium.

Sebanyak 180 dari 193 negara anggota dilaporkan melakukan aksi walk out massal, meninggalkan ruangan hampir kosong saat Netanyahu mulai menyampaikan pidatonya.

Ketika Netanyahu mulai berbicara, puluhan delegasi bergegas keluar. Pimpinan sidang sempat berusaha menenangkan dengan berkata, “Tolong tetap berada di ruangan, tolong duduk,” namun sebagian besar kursi tetap kosong.

 
Langkah dramatis ini dilakukan sebagai bentuk protes atas pernyataan keras Netanyahu yang menolak pengakuan negara Palestina dan berjanji “menyelesaikan tugas” melenyapkan Hamas di Gaza.

Reaksi tersebut memperlihatkan semakin tajamnya isolasi diplomatik Israel di tengah meningkatnya tekanan global atas perang di Gaza.

Baca juga: VIDEO Ekspresi Muka Netanyahu Liat Delegasi Negara Lain Ramai-ramai Walk Out 

Negara-Negara yang Walk Out

Gelombang walk out datang dari hampir semua kawasan dunia. Tidak hanya negara-negara Arab dan mayoritas muslim, tetapi juga sejumlah sekutu dekat Amerika Serikat.

Berikut daftar negara yang meninggalkan ruangan:

Negara Arab dan mayoritas muslim:

Aljazair, Bahrain, Bangladesh, Brunei Darussalam, Mesir, Indonesia, Iran, Irak, Yordania, Kuwait, Libanon, Libya, Malaysia, Maladewa, Mauritania, Maroko, Oman, Pakistan, Qatar, Arab Saudi, Somalia, Sudan, Suriah, Tunisia, Turki, Uni Emirat Arab, Yaman.

 

Afrika:
 
Botswana, Burkina Faso, Ethiopia, Ghana, Kenya, Mali, Namibia, Niger, Nigeria, Senegal, Afrika Selatan, Uganda.

Eropa:

Belgia, Finlandia, Yunani, Islandia, Irlandia, Norwegia, Portugal, Slovenia, Spanyol, Swedia.

Amerika Latin:

Bolivia, Brasil, Chili, Kolombia, Kuba, Meksiko, Nikaragua, Peru, Venezuela.

Asia (non-muslim):

Cina, India, Nepal, Filipina, Sri Lanka, Thailand, Vietnam.

Negara lain:

Australia, Selandia Baru, Rusia, Korea Selatan.

 

Baca juga: VIDEO Warga Amerika Demo Netanyahu Paksa Diadili di Mahkamah Internasional


Simbol Isolasi Diplomatik

Aksi walk out besar-besaran ini dipandang sebagai simbol nyata keterasingan Israel di panggung internasional.

Para pengamat menilai langkah ini sekaligus menegaskan bahwa pengakuan negara Palestina semakin mendapat dukungan luas, meski Israel menolak keras.

Di luar markas PBB, ribuan pengunjuk rasa juga berkumpul di Times Square, menentang kebijakan Israel di Gaza dan menuntut penghentian serangan militer.

Sementara itu, Netanyahu tetap bergeming. Ia menegaskan bahwa mayoritas warga Israel mendukung penolakannya terhadap negara Palestina dan mengklaim operasi militer di Gaza adalah bagian dari “perang melawan teror.”

Namun, gelombang walk out 180 negara ini menjadi sinyal jelas bahwa dunia internasional kini semakin menekan Israel untuk mengakhiri perang dan membuka jalan bagi perdamaian di Timur Tengah.

Dengan tekanan global yang semakin kuat, posisi Israel kini berada dalam sorotan tajam dunia internasional.

Pengakuan negara Palestina oleh sejumlah kekuatan Barat diyakini akan memperumit langkah Israel di panggung diplomasi, sekaligus memperdalam ketegangan di kawasan Timur Tengah.

Baca juga: Nagan Raya Masih Berpotensi Diguyur Hujan Malam Hari, Siang Hingga Sore Cuaca Sangat Terik

Baca juga: Kata Marc Marquez Usai Raih Gelar Juara Dunia MotoGP 2025: Saya Terus Bertarung

Baca juga: Meriahkan HUT, Partai Golkar Nagan Raya Gelar Pasar Murah

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved