Berita Nasional

Ribuan Anak Keracunan MBG hingga Jadi Sorotan Media Asing, Prabowo hingga Ahli Gizi Bereaksi

Banyaknya kasus keracunan MBG tersebut menuai banyak respons dari banyak tokoh, pejabat hingga Presiden Prabowo Subianto.

Editor: Nurul Hayati
Thumbnail Youtube Serambinews
DR TAN SOROTI MBG - dr Tan Shot Yen atau yang lebih dikenal dengan dr Tan menyoroti keras terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program yang kerap bermasalah ini menjadi sorotan publik lantaran banyak siswa yang keracunan makanan. Hal tersebut ia sampaikan pada Audiensi dengan Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak (GKIS) CISDI, JPI di Gedung Parelemen. 

“Ya, saya akan berpikir dana seperti apa, tapi sudah ada. Jadi tinggal shift saja, tidak ada masalah. Tapi tetap saya akan monitor di lapangan seperti apa,” katanya. Purbaya menegaskan akan kembali memantau realisasi program BGN pada akhir Oktober 2025 mendatang. 

6. Ahli Gizi Dr Tan Shot Yen 

DOKTER TAN - Ahli gizi Dokter Tan Shot Yen disorot usai mengkritik program Makanan Bergizi Gratis (MBG).
DOKTER TAN - Ahli gizi Dokter Tan Shot Yen disorot usai mengkritik program Makanan Bergizi Gratis (MBG). (Kompas.com)

Dokter Tan menyentil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana terkait pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dia heran menu MBG tidak menggunakan pangan lokal. Justru diisi burger hingga spageti.

Menurutnya, penggunaan menu seperti burger dan spageti dalam program MBG sangat tidak mencerminkan semangat kedaulatan pangan. Dia juga menyoroti kualitas bahan yang digunakan. Meski burger terlihat ‘fancy’ di pusat, dengan isian chicken katsu, namun di daerah kualitasnya bisa sangat berbeda.

7. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Istana, Jakarta, Rabu (17/9/2025).
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Istana, Jakarta, Rabu (17/9/2025). (KOMPAS.com/Rahel))

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo buka suara soal maraknya kasus keracunan para siswa sekolah diduga akibat menyantap makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dia menegaskan pihaknya bakal melakukan pendalaman untuk mengusut kasus tersebut.

"Polri saat ini sedang melakukan pendalaman, turun ke lapangan untuk melaksanakan pendalaman satu per satu," kata Sigit.

8. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi 

KDM - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mencanangkan sejumlah kebijakan bagi para siswa di Jabar, termasuk jam malam, masuk sekolah lebih pagi, dan rencana penghapusan pekerjaan rumah (PR).
KDM - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mencanangkan sejumlah kebijakan bagi para siswa di Jabar, termasuk jam malam, masuk sekolah lebih pagi, dan rencana penghapusan pekerjaan rumah (PR). (Dok. Humas UI)

Dedi menekankan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG yang tersebar di seluruh Jawa Barat. Ia bahkan berencana untuk meminta audit independen terhadap dapur-dapur tersebut, memastikan standar kebersihan dan keamanan pangan terpenuhi.

MBG pertama kali diluncurkan pada 6 Januari 2025. Program ini untuk memenuhi janji kampanye Prabowo Subianto saat mencalonkan presiden RI di Pilpres 2024 lalu.

Sebagai informasi, kasus keracunan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) masih terjadi di sejumlah daerah. Terbaru kasus dugaan keracunan MBG terjadi di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Sejak program ini diluncurkan pada 6 Januari 2025 lalu atau 9 bulan berjalan ini, pemerintah melaporkan jumlah penerima manfaat terdampak insiden keamanan pangan.

Istana melalui Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Muhammad Qodari merinci kasus dan korban keracunan program MBG.

Ada data dari tiga lembaga sebagai berikut Badan Gizi Nasional (BGN), 46 kasus keracunan, dengan jumlah penderita 5.080, ini data per 17 September 2025.

Kedua dari Kemenkes, 60 kasus dengan 5.207 penderita, data per 16 September 2025.

Kemudian BPOM, 55 kasus dengan 5.320 penderita, data per 10 September 2025. Hasil kajian BPOM,  puncak kejadian keracunan terjadi pada Agustus 2025, dengan sebaran terbanyak di Jawa Barat.

Adapun penyebab utama keracunan tersebut diantaranya adalah higienitas makanan, suhu dan ketidaksesuaian pengolahan pangan, kontaminasi silang, serta indikasi alergi pada penerima manfaat.

 


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Aneka Respons Pejabat Negara Soal Kasus Keracunan MBG: Nangis, Ngeyel Hingga Obral Janji, 

Sumber: Tribunnews
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved