Viral Medsos

Curhat Pedih Yai Mim ke KDM: Mahasiswa Kompak Tak Masuk Kelas, Saya Dicap Dosen Cabul dan Gendeng!

Menurutnya, tekanan dari luar membuat mahasiswa memilih menjauh. Bahkan, pesan singkat yang dikirim lewat WA pun tak lagi dibalas.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Nurul Hayati
Kang Dedi Mulyadi Channel
Dalam pengakuannya kepada Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM), Yai Mim bercerita bahwa mahasiswa baru S1 jurusan Bahasa Arab yang ia ajar tiba-tiba tak lagi masuk kelas. 

Merasa tidak nyaman, Yai Mim langsung menegur.

“Saya bilang, ‘Mbak jangan dikunci dong, istri saya lagi nggak ada di rumah.’ Dia bilang, ‘biar Sepim anaknya nggak keluar,’” lanjutnya.

Setelah itu, Yai Mim naik ke lantai tiga untuk mencuci baju. Saat sedang mencuci hanya dengan celana pendek, Sahara tiba-tiba naik dan berteriak.

“Dia langsung bilang, ‘woi Pak Kyai cabul!’ Saya kaget banget, apalagi saya pakai celana pendek mau nyuci. Dari bawah juga terdengar suara suami Nurul Sahara, Pak Sofyan, dia manggil anaknya Sepim, suaranya keras,” cerita Yai Mim.

Mendengar tudingan itu, Yai Mim mengaku takut difitnah. Ia pun segera lari ke balkon rumah sebelah dan melakuakan aktivitas lain untuk menghindari hal-hal yang bisa memperkeruh keadaan.

Titik Balik di Mata Publik

Kini, seiring klarifikasi dan berbagai kesaksian yang muncul, sebagian besar warganet mulai meragukan klaim Nurul Sahara.

Banyak yang berbalik mendukung Yai Mim dan menyampaikan permintaan maaf karena sempat menghujat tanpa mengetahui duduk perkara sebenarnya.

"Akhirnya terungkap, maafkan saya Yai Mim ikut menghujat waktu viral kemarin," kata warganet.

"Smoga bapak dosen dan istri diberikan kelapangan dalam kasusnya.
 Semoga orang yang berbuat zolim , kembali kepada dirinya atas izin dari allah swt. Maafin saya ya pak ikut menghujat," timpal warganet lainnya. 

Hingga kini, di sejumlah platform media sosial, sudah banyak yang mendukung Yai Mim usai melihat podcast Deny Sumargo yang telah ditonton lebih dari 2,1 juta kali tayangan.

Banyak pula warganet yang berkomentar bahwa jangan hanya menilai sesuatu dari satu pihak. (Serambinews.com/Firdha)

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved