Berita Viral
Orang Tua Siswa Kasihan dengan Presiden Prabowo: MBG Itu Program Mulia, Tapi Jadi Proyek di Lapangan
Salah satu daerah dengan kasus berulang adalah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, di mana insiden keracunan terjadi tiga kali sepanjang tahun 2025.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Orang Tua Siswa Kasihan dengan Presiden Prabowo: MBG Itu Program Mulia, Tapi Jadi Proyek di Lapangan
SERAMBINEWS.COM – Maraknya kasus keracunan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di berbagai daerah Indonesia menimbulkan kepanikan di kalangan orangtua murid.
Program yang digagas Presiden RI Prabowo Subianto dengan tujuan mulia meningkatkan gizi anak bangsa itu dinilai banyak disalahgunakan oleh pelaksana di daerah.
Berdasarkan laporan Badan Gizi Nasional (BGN), terdapat 6.457 pelajar menjadi korban keracunan MBG.
Kasus terbanyak terjadi di Wilayah II (Pulau Jawa) dengan total 4.147 korban.
Salah satu daerah dengan kasus berulang adalah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, di mana insiden keracunan terjadi tiga kali sepanjang tahun 2025.
Masing-masing di Kecamatan Rajapolah (400 pelajar), Cikalong (52 pelajar), dan Cipatujah (109 pelajar).

Baca juga: Purbaya Akan Perketat Penyerapan Anggaran MBG, Luhut Peringatkan Tak Otak-Atik Dana Program
Para orang tua siswa di sejumlah daerah menilai program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden RI Prabowo Subianto telah diselewengkan dalam pelaksanaannya di lapangan.
Mereka merasa prihatin karena program yang sejatinya bertujuan mulia untuk meningkatkan asupan gizi anak-anak sekolah justru menimbulkan banyak kasus keracunan massal.
"Tujuan Pak Prabowo itu benar, mulia dan ingin anak-anak gizinya terjamin. Tapi, di lapangan, di daerah MBG seperti dijadikan proyek pengusaha-pengusaha orang banyak uang,”
“Jauh, dari kemuliaan. Kami Kasihan ke Pak Prabowo. Korbannya anak-anak kami yang sekolah keracunan," ungkap salah satu orangtua murid asal Tasikmalaya, Gilang Ramadhan (41), Jumat (3/10/2025), dilansir dari Kompas.com.
Gilang menambahkan, masyarakat berharap agar program prioritas Prabowo itu bisa dijalankan dengan benar oleh pegawai di seluruh instansi terkait sampai ke daerah.
Apalagi, banyak kasus keracunan MBG di daerah yang belum terungkap secara jelas penyebabnya.
Gilang menuturkan, banyak makanan MBG ditemukan dalam kondisi tidak layak konsumsi.
Mulai dari buah berbelatung, wadah kotor masih berminyak, hingga menu basi dan berbau, serta sayuran yang berlendir.
Bahkan, para siswa disebut menuliskan protes di wadah makanan agar pelaksana MBG memperhatikan kualitas gizi.
"Malah sampai anak saya dan teman-temannya di SMA, kemarin semua tak makan burger yang diketahui basi. Lalu, katanya mereka menulis ramai-ramai kertas protes di wadah MBG supaya dibaca para SPPG," tambah Gilang.
Hal serupa disampaikan Mitha Suryaningsih (42), yang selalu mengingatkan anaknya untuk memeriksa makanan MBG sebelum dimakan.
Apabila makanannya sudah basi atau mencurigakan, ia melarang anaknya untuk mengonsumsi karena khawatir keracunan.
Ia mendesak pemerintah menindak tegas pihak-pihak yang menjadikan MBG sebagai proyek bisnis.
"Kita orangtua jadi was-was. Padahal Pak Prabowo baik dan sangat peduli kepada generasi muda. Tolong Pak Presiden, ini para pelaksana-pelaksana di daerahnya yang lebih mementingkan bisnisnya berantas saja, karena MBG dijadikan proyek orang kaya, tanpa mempertimbangkan kualitas gizi makanannya," ujar dia.
Mitha sekaligus menyoroti janji program MBG yang akan menyentuh UMKM di daerah.
Ia melihat, program itu belum memiliki dampak positif bagi UMKM.
Malah, sejatinya program MBG di lapangan seakan-akan dimonopoli oleh para pengusaha yang memiliki dapur-dapur SPPG.
"Sekarang gini, mana ada orang biasa miliki dapur SPPG. Orang kaya semuanya yang punya SPPG. Batas minimal katanya buat dapur saja sudah Rp 2 miliar. Orang kecil atau biasa mana ada yang punya SPPG," katanya.
(Serambinews.com/Agus Ramadhan)
Baca dan Ikuti Berita Serambinews.com di GOOGLE NEWS
Bergabunglah Bersama Kami di Saluran WhatsApp SERAMBINEWS.COM
DPR-RI Ultimatum Bobby Nasution Terkait Ulahnya Razia Kendaraan Plat Aceh: Tidak Boleh Ada Ego |
![]() |
---|
Bocah Perempuan Nekat Tipu Kurir Paket, HP Seharga Rp4,5 Juta Diambil Tapi Bilangnya Kosong |
![]() |
---|
Detik-detik Emak-emak di Sragen Siram Polisi Dengan BBM, Bripka Johan Dilarikan ke Rumah Sakit |
![]() |
---|
Gubsu Bobby Perintahkan Kepala Daerah di Sumut Data Kendaraan Operasional Non Plat BK dan BB |
![]() |
---|
Koran Medan Sebut Tindakan Bobby Razia Kendaraan Plat Aceh ‘Bodoh dan Berbahaya’ |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.