Viral Diduga Meteor Melintas di Langit Cirebon, Ternyata Segini Harga Batu Meteor Jika Dijual

Fenomena jatuhnya meteor memang bukan hanya menjadi tontonan langit, tetapi juga berkaitan dengan nilai ekonomi dan ilmiah yang tinggi.

Editor: Amirullah
ist
Bentuk Batu meteor jatuh _ Batu meteor Joshua dari luar angkasa yang ditemukan Agustus 2020 lalu dijual senilai senilai 1,5 juta euro atau setara dengan Rp 25 miliar atau Rpp26 miliar. 

Josua Hutaglung mengaku tidak menyangka batu yang menimpa rumahnya ternyata bernilai miliaran rupiah.

“Saya tidak tahu kalau harganya segitu. Saya hanya menjual sebagian dengan harga Rp200 juta. Untuk sisanya, biarlah menjadi rahasia saya,” ujarnya dikutip dari Kompas.com.

Ia juga mengatakan bahwa sebagian kecil batu meteor itu digunakan untuk mainan anak-anaknya dan dibagikan ke beberapa kerabat.

Meskipun banyak pihak menawarinya harga tinggi, Josua berjanji tidak akan menjual sisa batu yang masih dimilikinya.

“Saya simpan saja, sebagai kenang-kenangan. Batu ini kan datangnya juga tidak disangka,” tuturnya.

Nilai Ilmiah Batu Meteor

Menurut Dr. Arif Rahmadi, peneliti bidang astrofisika BRIN, setiap batu meteor yang jatuh ke bumi menyimpan informasi berharga mengenai sejarah tata surya.

“Meteor membawa jejak kimia dari masa awal pembentukan planet. Di dalamnya bisa ada unsur organik kompleks yang memberi petunjuk tentang asal kehidupan,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa di Indonesia sendiri, wilayah seperti Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi sering menjadi jalur lintasan meteor karena posisi geografis yang luas dan minim polusi cahaya di beberapa titik.

Namun, untuk memastikan sebuah batu benar-benar meteorit, perlu dilakukan analisis laboratorium yang ketat, meliputi uji logam, isotop, hingga struktur kristal.

Fenomena Alam yang Menakjubkan

Fenomena langit seperti meteor sebenarnya merupakan hal yang alami dan sering terjadi, terutama pada saat hujan meteor tahunan seperti Perseid, Geminid, atau Lyrid.

Namun, tidak semua meteor mencapai permukaan bumi.

Sebagian besar terbakar habis di atmosfer, meninggalkan jejak cahaya singkat yang biasa disebut “bintang jatuh.”

Riza Syahputra dari BRIN kembali menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu panik atau mengaitkan fenomena ini dengan pertanda mistis.

“Ini murni fenomena astronomis. Jika ada benda jatuh, kami akan menelusurinya untuk kepentingan ilmiah,” ujarnya.

Fenomena bola api di langit Cirebon menambah panjang daftar peristiwa langit spektakuler yang terekam publik di Indonesia.

Sumber: Bangka Pos
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved