Berita Internasional

Wow! Jeddah Tower Pecahkan Rekor Dunia, Tingginya Lebih 1 Km, Burj Khalifa Lewat

Kawasan ini terletak di utara Teluk Obhur, Jeddah, dan dirancang sebagai pusat ekonomi, bisnis, dan pariwisata masa depan Arab Saudi.

Editor: Saifullah
Dok Jeddah Economic Company
JEDDAH TOWER - Menara Jeddah atau Jeddah Tower saat ini masih dalam proses pembangunan di Kota Jeddah, Arab Saudi. Jika sudah rampung, Jeddah Tower akan menjadi gedung pencakar langit tertinggi di dunia, mengalahkan Burj Khalifa di Dubai. 

 Jeddah Tower akan menjulang lebih dari 1 kilometer atau sekitar 3.281 kaki, dengan lebih dari 130 lantai.

SERAMBINEWS.COM, JEDDAH – Arab Saudi tengah menggarap proyek ambisius yang akan mengubah lanskap arsitektur dunia yakni Jeddah Tower.

Menara supertinggi ini diproyeksikan rampung pada Agustus 2028, dan digadang-gadang akan menjadi gedung tertinggi yang pernah dibangun umat manusia, melampaui rekor Burj Khalifa di Dubai.

Dirancang oleh firma arsitektur ternama Adrian Smith + Gordon Gill Architecture (AS+GG), Jeddah Tower akan menjulang lebih dari 1 kilometer atau sekitar 3.281 kaki, dengan lebih dari 130 lantai.

Meski tinggi pastinya masih dirahasiakan hingga pembangunan selesai, AS+GG memastikan bahwa menara ini akan berdiri sekitar 173 meter lebih tinggi dari Burj Khalifa--yang juga merupakan karya arsitek Adrian Smith.

Jeddah Tower akan menjadi ikon utama dari kawasan Jeddah Economic City, sebuah megaproyek senilai 20 miliar dolar AS (sekitar Rp 331 triliun) yang sebelumnya dikenal sebagai Kingdom City.

Kawasan ini terletak di utara Teluk Obhur, Jeddah, dan dirancang sebagai pusat ekonomi, bisnis, dan pariwisata masa depan Arab Saudi.

Baca juga: Pembangunan Jeddah Tower di Arab Saudi Dilanjutkan, Bakal jadi Gedung Tertinggi di Dunia

Menurut juru bicara AS+GG kepada Newsweek, pembangunan menara saat ini telah mencapai level inti ke-69.

Sementara bagian sayapnya menyusul sekitar lima hingga sepuluh lantai di belakang.

Sekitar 50 persen beton telah dituangkan, menandakan progres yang signifikan menuju target penyelesaian pada Agustus 2028.

Desain Daun Palem

Salah satu daya tarik utama Jeddah Tower adalah desainnya yang sarat makna simbolis.

Arsitek Gordon Gill menjelaskan, bahwa bentuk menara terinspirasi dari “frond palem” atau daun muda pohon kurma, yang melambangkan pertumbuhan baru dan semangat pembaruan di Arab Saudi.

“Tujuan kami adalah menciptakan bentuk yang mencolok namun tetap sederhana,” ujar Gill.

Baca juga: Badai Pasar Tutupi Gedung Tertinggi di Dunia, Burj Khalifa di Uni Emirat Arab

“Menara ini sangat konsisten dengan konsep daun palem, menggambarkan ledakan kehidupan baru yang tumbuh dari tanah,” urai dia.

Secara visual, fasad menara menyerupai seikat daun yang menjulang ke langit.

Tiga sisinya dirancang dengan lekukan-lekukan yang menciptakan bayangan alami, membantu menekan panas matahari dan menghemat energi.

Dari setiap sisi, akan tersedia teras luar ruangan dengan pemandangan spektakuler ke arah Kota Jeddah dan Laut Merah.

Jeddah Tower akan menjadi bangunan serba guna yang menampung hotel mewah, ruang perkantoran, apartemen eksklusif, serta sky terrace di lantai ke-157 yang diproyeksikan menjadi observatorium tertinggi di dunia.

Baca juga: VIDEO Menjajal Lift Tercepat di Dunia di Burj Khalifa Dubai

Menara ini akan dilengkapi dengan 59 lift berkecepatan tinggi--termasuk lima lift ganda dan 12 eskalator--yang mampu melaju hingga 10 meter per detik.

Sistem transportasi vertikal ini disebut sebagai salah satu yang paling canggih di dunia oleh AS+GG.

Tantangan Kelanjutan Proyek

Pembangunan Jeddah Tower pertama kali dimulai pada tahun 2013, namun sempat terhenti akibat berbagai kendala, termasuk pandemi Covid-19.

Proyek ini kembali dilanjutkan pada Januari 2025 tanpa perubahan pada rencana utama.

“Tidak ada perubahan sejak pembangunan dilanjutkan,” tegas Gill.

Baca juga: 10 Negara yang Paling Dibenci di Dunia, Rusia dan Korut Teratas, Arab Saudi Termasuk

“Masterplan tetap berjalan, termasuk pembangunan jembatan baru yang akan menghubungkan proyek ini langsung dengan pusat Kota Jeddah,” papar dia.

Meski nilai total pembangunan saat ini belum diungkapkan secara resmi, situs AS+GG memperkirakan biaya konstruksi mencapai 1,2 miliar dolar AS (sekitar Rp 19 triliun).

Arsitek Robert Forest, salah satu mitra di AS+GG, menyampaikan, bahwa suasana di lokasi pembangunan sangat positif.

“Kegiatan konstruksi telah meningkat, dan atmosfer di lapangan sangat dinamis,” ujarnya.

Baca juga: Siapkan Anggaran Rp 200 M, Arab Saudi Bangun Gedung LIPIA Baru di Gani, Aceh Besar

“Seluruh tim berkomitmen mewujudkan struktur ikonik ini bagi Kerajaan Arab Saudi,” terang dia.(*)

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved