Berita Internasional
Kabinet Terpendek dalam Sejarah Prancis, PM Sebastien Lecornu Mundur Hanya 14 Jam Setelah Dilantik
Saham-saham perbankan seperti BNP Paribas, Societe Generale, dan Credit Agricole turun tajam antara 5,7 persen hingga 7,3 persen.
Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Nurul Hayati
Kabinet Terpendek dalam Sejarah Prancis, PM Sebastien Lecornu Mundur Hanya 14 Jam Setelah Dilantik
SERAMBINEWS.COM – Krisis politik kembali mengguncang Prancis setelah Perdana Menteri baru, Sebastien Lecornu, dan seluruh pemerintahannya resmi mengundurkan diri pada Senin (6/10/2025), hanya 14 jam setelah kabinetnya diumumkan.
Dilansir melalui kantor berita Reuters (6/10/2025), pengunduran diri ini menjadikannya kabinet dengan masa jabatan terpendek dalam sejarah politik modern Prancis.
Keputusan mendadak ini membuat pasar keuangan Eropa terguncang. Saham-saham Prancis di indeks CAC 40 anjlok sekitar 2 persen, menjadi penurunan harian terbesar sejak Agustus.
Saham-saham perbankan seperti BNP Paribas, Societe Generale, dan Credit Agricole turun tajam antara 5,7 persen hingga 7,3 persen.
Sementara itu, nilai euro juga melemah 0,7 persen terhadap dolar AS, menjadi $1,1665.
Baca juga: Harga Emas Dunia Meledak! Tembus Rekor USD 3.900 untuk Pertama Kalinya dalam Sejarah
Menurut laporan resmi Istana Elysee, Sebastien Lecornu telah menyerahkan surat pengunduran dirinya langsung kepada Presiden Emmanuel Macron pada Senin pagi (6/10/2025), hanya beberapa jam setelah mengumumkan susunan kabinet barunya.
Kantor kepresidenan menyatakan bahwa Macron telah menerima pengunduran diri tersebut.
Sebelumnya, Lecornu yang merupakan sekutu dekat Macron mengumumkan kabinet hasil konsultasi dengan berbagai partai politik.
Namun, keputusan itu justru memicu kemarahan dari kelompok oposisi dan sekutu politiknya sendiri, yang menilai kabinet tersebut “tidak seimbang” karena dianggap terlalu condong ke kanan oleh sebagian pihak, dan tidak cukup ke kanan oleh pihak lain.
Situasi ini memperdalam krisis politik yang telah melanda Prancis sejak Macron terpilih kembali pada 2022. Tidak ada satu pun partai yang memegang mayoritas di parlemen, membuat pemerintah sulit menjalankan kebijakan secara stabil.
Baca juga: Keamanan vs Perdamaian: Marco Rubio, Netanyahu, Ayalon, dan Masa Depan Palestina
Lecornu sendiri hanya menjabat selama 27 hari sebagai perdana menteri sebelum akhirnya lengser. Ia adalah perdana menteri kelima di bawah pemerintahan Macron dalam dua tahun terakhir.
Partai sayap kanan ekstrem National Rally, melalui pemimpinnya Jordan Bardella, segera menyerukan agar Macron menggelar pemilihan parlemen baru. Sementara partai kiri ekstrem France Unbowed bahkan menuntut Macron untuk mundur dari jabatannya.
“Krisis ini menunjukkan tidak akan ada stabilitas tanpa pemilu baru,” kata Bardella.
Kondisi ini menandai ketidakstabilan politik paling serius di Prancis sejak pembentukan Republik Kelima pada 1958.
Prancis
Sebastien Lecornu
PM Sebastien Lecornu Mundur
Kenapa Sebastien Lecornu Mundur
Marco Rubio
Serambinews
Serambi Indonesia
| Pangeran Johor Geram FIFA Sanksi Malaysia, Tuding Ada Aduan dari Orang Vietnam |
|
|---|
| RTM Malaysia Minta Maaf Usai Salah Sebut Nama Presiden Prabowo Jadi Joko Widodo di KTT ASEAN 2025 |
|
|---|
| Wisatawan Asing Dikeroyok Warga Lokal di Thailand, Ini Pemicunya |
|
|---|
| Kesepakatan atau Konflik Baru? Trump Lakukan Tur Asia, Siap Bertemu Xi Jinping Bahas Perdagangan |
|
|---|
| Thailand Berduka: Ratu Sirikit Tutup Usia, Sosok Penting di Balik Monarki Thailand |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.