Konflik Palestina vs Israel

Gaza Masih Diserang, Pejabat Hamas: Kami Akan Hadapi Agresi Israel Jika Pertempuran Terjadi Lagi

Peringatan ini muncul di tengah negosiasi gencatan senjata yang diperluas, yang berlangsung di Sharm el-Sheikh, Mesir.

Editor: Faisal Zamzami
YouTube Al Jazeera
GAZA DISERANG ISRAEL - Tangkapan layar menunjukkan detik-detik bangunan di Kota Gaza dibom oleh Israel melalui serangan udara pada Senin (15/9/2025). 

SERAMBINEWS.COM - Ketegangan di Jalur Gaza belum sepenuhnya mereda, meskipun tahap pertama dari kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas telah mulai diberlakukan.

Dalam situasi yang masih rapuh ini, seorang pejabat senior Hamas memperingatkan bahwa kelompoknya siap menghadapi kembali agresi Israel jika pertempuran kembali pecah.

Pernyataan ini mencerminkan sikap tegas Hamas terhadap kelanjutan konflik dan keraguan mereka terhadap usulan perdamaian yang diinisiasi oleh Presiden AS Donald Trump.

 
"Kami berharap tidak akan kembali berperang, tetapi rakyat Palestina dan pasukan perlawanan niscaya akan menghadapi dan mengerahkan seluruh kemampuan mereka untuk menangkal agresi ini jika pertempuran ini terpaksa terjadi," ujar anggota biro politik Hossam Badran kepada AFP.

Peringatan ini muncul di tengah negosiasi gencatan senjata yang diperluas, yang berlangsung di Sharm el-Sheikh, Mesir.

Pertemuan tersebut dipimpin langsung oleh Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi bersama mantan Presiden AS Donald Trump, yang kembali tampil sebagai inisiator dalam upaya menghentikan perang Israel-Hamas yang telah berlangsung selama dua tahun.

Pada 29 September lalu, Trump merilis proposal perdamaian berisi 20 poin.

Adapun 20 poin tersebut mencakup pembebasan semua sandera Israel yang ditahan Hamas, pertukaran dengan 2.000 tahanan Palestina, penarikan bertahap pasukan Israel dari Gaza, pelucutan senjata Hamas, dan pembentukan pemerintahan baru di Gaza.

 
Hamas memang menyatakan persetujuan prinsip terhadap tahap pertama rencana tersebut yang saat ini sudah berlaku dan memungkinkan ribuan warga Gaza kembali ke rumah mereka. 

Namun, mereka menunjukkan penolakan terhadap bagian krusial dalam tahap kedua, terutama menyangkut pelucutan senjata dan penghapusan peran mereka dalam pemerintahan Gaza.

"Tahap kedua rencana Trump, sebagaimana terlihat jelas dari poin-poinnya sendiri, mengandung banyak kerumitan dan kesulitan," katanya.

Ia juga menegaskan bahwa Hamas tidak akan ikut dalam penandatanganan resmi kesepakatan damai yang digelar di Mesir. 

Menurutnya, Hamas selama ini bernegosiasi secara tidak langsung melalui mediator dari Qatar dan Mesir, bukan melalui saluran formal yang dipimpin oleh AS.

 
"Soal penandatanganan resmi, kami tidak akan terlibat," ujarnya, dikutip dari Al-Arabiya.

Baca juga: VIDEO Israel Siap Bebaskan 250 Tahanan Palestina, Hamas Lepaskan 20 Sandera

Perundingan di Mesir

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved