Viral Medsos

Duduk Perkara Wanita di Aceh Singkil Diceraikan Suami Lulus PPPK: Marah Gegara Tak Ada Lauk di Rumah

“Kalau baru dapat pangkat saja sudah begini, bagaimana kalau nanti lebih tinggi lagi. Saya sudah kecewa,” tegasnya.

|
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Nurul Hayati
Thumbnail Youtube Serambinews
ACEH SINGKIL - Media sosial digemparkan oleh sebuah video viral yang memperlihatkan seorang perempuan bersama dua anaknya meninggalkan rumah setelah sang suami dinyatakan lulus sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).Video tersebut diunggah oleh akun Facebook Safitri Alshop Aceh dan langsung menjadi perbincangan hangat di media sosial. 

SERAMBINEWS.COM – Kisah pilu Melda Safitri, akrab disapa Fitri (33), wanita asal Aceh Singkil yang diceraikan suaminya dua hari menjelang pelantikan sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), masih menjadi sorotan publik.

Dalam wawancara dengan Serambinews.com, Fitri, pemilik akun Facebook Safitri Alshop Aceh menceritakan kronologi lengkap peristiwa yang membuat rumah tangganya berakhir di ambang perceraian.

“Dia marah cuma karena tidak ada kawan nasi (lauk) di rumah,” ujar Fitri lirih, saat ini dia sudah kembali ke rumah orang tuanya di Meukek, Aceh Selatan, tempat ia kini menetap bersama dua anaknya.

Fitri menceritakan, peristiwa itu terjadi pada 15 Agustus 2025, dua hari sebelum sang suami dilantik sebagai PPPK Satpol PP di Aceh Singkil.

Sehari sebelumnya, 14 Agustus, suaminya pulang kerja dalam keadaan marah-marah karena tidak ada nasi dan lauk di rumah.

"Dia tanya ke anak, ‘sudah makan belum?’ Padahal anak saya memang makan gorengan dari hasil jualan saya di depan rumah. Karena tidak ada bahan, saya belum sempat masak,” cerita Fitri.

Baca juga: Viral Diceraikan Suami Jelang Pelantikan PPPK, Kini Fitri Kebanjiran Rezeki & Diundang Denny Sumargo

Keesokan harinya, sang suami kembali marah dan memancing emosi Fitri. Pertengkaran pun tak terhindarkan.

“Saya tanya, ‘apa salah saya? Kamu kan tidak kasih uang belanja, jadi apa yang saya masak?’ Tapi dia malah makin emosi,” tutur Fitri.

Tak lama kemudian, suaminya masuk ke kamar, mengemasi pakaian, lalu pergi dengan sepeda motor.

Sebelum keluar rumah, ia justru mengucapkan kata talak kepada Fitri.

“Dia bilang, ‘kamu meledak, saya ceraikan 1, 2, 3,’” kata Fitri mengulang ucapannya.

Sejak hari itu, Fitri tidak pernah lagi bertemu dengan suaminya.

Baca juga: Kisah Pilu Fitri: Diceraikan Dua Hari Sebelum Suami Dilantik PPPK, Baju KORPRI Sudah Dibeli

Ia mengaku diblokir dari semua kontak dan hanya mengetahui kabar suaminya dari tetangga.

"Tidak ada telepon, tidak ada kabar. Semua kontak saya diblokir. Kalau ada keperluan pun dia titip pesan lewat orang lain,” ungkap Fitri.

Fitri pun berjuang bertahan hidup dengan berjualan gorengan dan minuman seribu rupiah di depan rumah.

“Dari jualan kecil itu saya biayai anak-anak. Kadang jualan sayur dan cabai juga,” ujarnya.

Baju Korpri dari Hasil Jualan

Yang membuat kisah ini makin menyayat, Fitri mengaku masih sempat menyiapkan baju pelantikan Korpri suaminya, semuanya dibeli dari hasil jerih payahnya sendiri.

“Baju pelantikan itu saya yang belikan, dari hasil jualan cabai dan sayur di pasar. Saya bantu dari nol, dari dia belum kerja sampai bisa lulus PPPK. Tapi justru saya ditinggal sebelum dia menerima SK,” ucap Fitri lirih.

Baca juga: Viral! Diceraikan Suami Usai Lulus PPPK, Wanita di Aceh Singkil Dapat Dukungan Warganet FB Pro

Fitri mengaku kecewa karena selama ini selalu mendukung sang suami, bahkan saat ekonomi sulit.

“Kalau memang mau cerai, kenapa tidak dari dulu? Kenapa pas sudah lulus dan mau dilantik baru saya ditinggal?” katanya.

Faktor Keluarga dan Tak Direstui Sejak Awal

Fitri juga menyebut hubungan rumah tangganya tidak pernah disukai oleh ibu mertua.

“Dari awal memang ibu kandungnya tidak merestui saya. Sampai hal kecil pun dibicarakan ke tetangga. Suami bantu cuci piring saja dibilang dibudak-budak,” cerita Fitri.

Namun, Fitri tetap berusaha bertahan demi anak-anak dan karena ingin mempertahankan rumah tangga yang sudah ia bangun sejak menikah pada tahun 2020.

“Kami dulu berjuang dari bawah. Tapi ketika Allah kasih sedikit rezeki lewat jabatan PPPK, saya justru ditinggalkan,” ujarnya.

Fitri mengatakan, proses perceraiannya kini masih di tingkat desa dan belum masuk ke Pengadilan Agama.

“Terakhir kami buat surat di Kantor Kepala Desa. Katanya berkas baru bisa dinaikkan ke pengadilan setelah masa idah saya selesai,” katanya.

Meski demikian, Fitri menegaskan tak ingin kembali.

“Kalau baru dapat pangkat saja sudah begini, bagaimana kalau nanti lebih tinggi lagi. Saya sudah kecewa,” tegasnya.

Dapat Dukungan dari Warga dan Netizen

Sejak videonya viral, Fitri mendapat banyak dukungan dari warga dan netizen.

“Alhamdulillah, banyak yang baik. Tetangga-tetangga bantu saya waktu pulang, bahkan yang bantu angkat barang-barang saya ke mobil,” katanya.

Fitri kini tinggal di rumah orang tua di Aceh Selatan, berusaha memulai hidup baru bersama dua anaknya.

“Semoga Allah ganti dengan yang lebih baik. Saya cuma ingin fokus pada anak-anak,” pungkasnya. (Serambinews.com/Firdha)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved