Terungkap Dosen Levi Mengidolakan Polisi, Mantannya Juga Polisi, Rekan Pernah Ingatkan Hati-hati

Fakta dosen Untag pecinta polisi ternyata bukan hanya didapat dari AKBP Basuki saja.

Editor: Amirullah
TribunnewsBogor.com
DOSEN UNTAG MENINGGAL - AKBP Basuki awalnya mengaku tidak mengetahui penyebab kematian dosen Untag, Dwinanda Linchia Levi, namun hasil pemeriksaan membuktikan ia berada satu kamar. 
Ringkasan Berita:
  • Levi diketahui pernah menjalin hubungan dengan lebih dari satu anggota kepolisian, termasuk AKBP Basuki.
  • Kesaksian rekan-rekannya menguatkan bahwa Levi memang mengidolakan polisi, bahkan rekan sesama dosen, Kastubi, sempat memperingatkan Levi agar berhati-hati.
  • Penyidik kini mendalami bukti digital dan rekaman CCTV untuk mengungkap penyebab kematian, termasuk menganalisis isi ponsel Levi dan AKBP Basuki serta bukti lain yang telah dikirim ke laboratorium forensik.

 

SERAMBINEWS.COM - Kasus kematian dosen Untag, Dwinanda Linchia Levi, kembali memunculkan fakta mengejutkan.

Levi yang dikenal sebagai pengagum polisi ternyata pernah menjalin hubungan dengan lebih dari satu anggota kepolisian sebelum bersama AKBP Basuki perwira yang kini terseret kasus dan dikenakan patsus. 

Pengakuan rekan-rekannya membuka babak baru spekulasi, sementara penyidik terus menelusuri jejak digital, rekaman CCTV, hingga hubungan asmara yang rumit di balik tragedi ini.

Simak selengkapnya!

Fakta dosen Untag pecinta polisi ternyata bukan hanya didapat dari AKBP Basuki saja.

Sebelum lima tahun dipacari AKBP Basuki, dosen Levi pernah juga menjalin hubungan dengan polisi lainnya.

Tak disangka, mantan kekasihnya ternyata memiliki profesi yang sama dengan AKBP Basuki, sosok yang ikut terseret dalam kasus ini.

Pengakuan mengenai masa lalu Dwinanda ini memicu babak baru spekulasi di tengah penyelidikan.

Seperti diketahui, Basuki memiliki pangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP).

Baca juga: Wabup Gayo Lues Minta Penilaian Gammawar Dilakukan dengan Hati, Singah Mulo Pamerkan Produk Unggulan

Dia menjabat sebagai Kasubdit Dalmas Ditsamapta Polda Jateng.

Kini AKBP Basuki dikenakan penempatan khusus (patsus) karena diduga telah melanggar Kode Etik Profesi Polri.

POLISI - Korban DLL (35), dosen muda Universitas 17 Agustus 1945 (Untag)
POLISI - Korban DLL (35), dosen muda Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang, ditemukan tewas oleh AKBP Basuki di sebuah kamar hotel di Jalan Telaga Bodas Raya Nomor 11, Karangrejo, Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Senin (17/11/2025) sekitar pukul 05.30 WIB. (ISTIMEWA)

Ia ketahuan tinggal satu atap dengan Levi tanpa status pernikahan yang sah.

Sedangkan AKBP Basuki sudah memiliki istri sah dan seorang anak perempuan.

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto mengungkap bahwa AKBP Basuki mengaku sudah menjalin hubungan dengan Levi sejak tahun 2020.

"Itu pengakuan dari AKBP B. Harus kita buktikan dulu dengan bukti-bukti," katanya.

Berdasarkan hasil penyelidikan Propam, diketahui bahwa Basuki dan Levi menjalin hubungan asmara dan tinggal satu atap.

"Kalau hal tersebut kita yakini iya, karena mereka sudah berkomunikasi dan tinggal satu rumah," katanya.

Padahal Basuki sudah memiliki istri sah.

"Sudah (berkeluarga)," katanya.

Oleh sebab itulah Propam melakukan patsus terhadap Basuki.

"Sudah dilakukan penyelidikan oleh Propam dan Propam mengambil kesimpulan adanya pelanggaran hal tersebut oleh karena itu sudah dilakukan patsus untuk 20 hari kedepan," katanya.

Baca juga: Update Daftar Harga iPhone All Series versi iBox di Akhir November 2025: Ini RIncian Harganya

Levi Mengidolakan Polisi

Dalam sebuah wawancara AKBP Basuki mengungkap bahwa sebelum dengannya, Levi pernah menjalin hubungan dengan seorang pria.

"Dulu dia punya pacar, di Jakarta," kata Basuki.

Hal ini senada dengan kesaksian rekan sesama dosen di Untag Semarang, Kastubi.

Menurutnya Levi memang mengidolakan polisi.

Dalam kesehariannya Levi menjadi dosen mata kuliah hukum pidana di Untag Semarang.

"Idolanya memang senang dekat dengan anggota polisi. Motifnya apa saya gak tahu," katanya.

Kastubi membocorkan curhatan Levi semasa hidup.

Katanya sebelum pacaran dengan Basuki, Levi juga pernah menjalin asmara dengan seorang anggota polisi.

"Dia pernah cerita itu ada yang pertama pacarnya polisi tapi putus. Terus dekat dengan yang dipatsus itu (Basuki)," katanya.

AKBP Basuki Kerap Jemput Dosen Untag di Kampus

Dosen Untag Semarang, Dwinanda Linchia Levi (35), rupanya telah cukup lama menjalin hubungan dekat dengan AKBP Basuki.

Kedekatan itu bukan lagi rahasia di lingkungan kampus; sejumlah dosen sudah mengetahui hubungan mereka sejak lama.

Salah satu di antaranya adalah Kastubi, rekan sesama dosen, yang mengaku pernah memberi peringatan kepada Levi agar berhati-hati berhubungan dengan seorang aparat kepolisian.

Peringatan tersebut, yang ia sampaikan secara spontan, justru terjadi hanya tiga hari sebelum Levi ditemukan meninggal dunia.

Kastubi menuturkan bahwa pada Jumat (14/11/2025), ia tanpa sengaja menasihati Levi ketika keduanya bertemu di kantin kampus.

"Saya secara tidak sengaja keceplosan pada Jumat (14/11/2025) saat di kantin kampus bilang ke Levi agar hati-hati dengan pacarnya yang seorang polisi.

Saya mengingatkan secara spontan karena banyak informasi polisi melakukan tindakan kekerasan kepada orang terdekatnya," ujar Kastubi kepada Tribun di Kampus Untag, Kota Semarang, Jumat (21/11/2025).

Ia mengaku telah mengetahui hubungan Levi dan AKBP Basuki sejak awal 2024.

Menurutnya, momen pertama yang membuatnya menyadari kedekatan mereka terjadi ketika ia melihat Basuki membantu Levi menurunkan barang-barangnya sepulang dari kegiatan fakultas.

Kala itu, Basuki datang menggunakan sepatu pantofel dan seragam dinas, pemandangan yang disebut Kastubi juga disaksikan oleh beberapa orang lain.

"Polisi ini membantu membawa barang Levi. Pakai sepatu pantofel dinas dan seragam dinas. Tidak hanya saya yang melihat tapi ada saksi lainnya," paparnya.

Kehadiran Basuki di lingkungan Untag, lanjut Kastubi, bukan hanya sekali.

Pada awal 2025, Basuki kembali terlihat menjemput Levi sepulang dari penugasan kampus di Bali.

Ketika ditanya mengenai kedekatan tersebut, Levi dengan tegas mengakui bahwa Basuki adalah kekasihnya.

"Levi bilang Polisi itu namanya Basuki pangkat AKBP, saya bilang kalau itu pacarnya kog wajahnya tua. Almarhumah hanya tertawa," paparnya.

Rekan Pernah Ingatkan Levi Hati-hati

Kastubi mulai dari saat itulah mengingatkan kepada Levi agar berhati-hati dalam menjalani hubungan asmara dengan seorang polisi.

Sebab, kata Kastubi, sudah banyak contoh polisi melakukan tindakan kekerasan terhadap orang terdekatnya.

"Levi sudah saya anggap anak sendiri karena usianya sepantaran anak saya maka saya ingatkan hati-hati pacaran sama polisi.

Banyak polisi yang sumbu pendek, emosional.

Ketika pacarnya semisal jalan dengan laki-laki lain tiba-tiba mengamuk, emosian kan banyak," terangnya. 

Selain mengingatkan terkait hal itu, Kastubi mengingatkan pula bahwa AKBP Basuki telah berkeluarga.

Sebagai seorang polisi, Basuki tidak memiliki istri saja sudah salah ketika tinggal satu atap dengan seorang perempuan tanpa hubungan yang sah apalagi ini sudah berkeluarga.

"Kata Levi AKBP Basuki sudah pisah sama istri sahnya, bukan cerai, tapi pisah (ranjang)," bebernya.

Namun, nasihat dari Kastubi hanya angin lalu saja bagi dosen Levi.

Menurut Kastubi, Levi dari dulu memang mengidamkan sosok polisi sebagai pasangan hidupnya.

Sebelum menjalin asmara dengan AKBP Basuki, korban menjalin asmara pula dengan seorang polisi tetapi hubungan itu kandas.

"Levi senang dekat dengan anggota polisi. motifnya apa saya enggak tahu," terangnya.

Ia sengaja mengungkap fakta ini karena ingin mencari kebenaran material agar informasi yang tersebar tidak sepotong-sepotong.

"Jadi tidak ada maksud untuk menyudutkan atau memfitnah seseorang," ujarnya.

Ia mendesak kepada kepolisian agar segera membuat terang kasus kematian korban.

"Ketika polisi nanti tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban nanti harus mencari bukti lainnya melalui digital forensik dari data di handphone korban dan AKBP Basuki serta barang bukti lainnya," paparnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng Kombes Pol Artanto mengatakan, sejumlah alat bukti kini sudah dikirim ke laboratorium seperti handphone dosen Levi dan AKBP Basuki.

Selain itu, adapula rekaman CCTV di kos-hotel tersebut.

"Handphone korban sudah kami dapatkan.

Handphone AKBP B juga sudah kami sita. 

Rekaman CCTV situasi detik per detik, jam per jam berkaitan dengan peristiwa itu  akan dianalisa oleh penyidik," bebernya.

 

Artikel sudah tayang di Bangka Pos

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved