Berita Olahraga

Fahrizal Protes Pengprov TI Aceh Gegara Dianulir dari Penyegaran Wasit Nasional

Fahrizal, wasit nasional Taekwondo, memprotes Pengprov TI Aceh atas pembatalan sepihak keikutsertaannya di Penyegaran Wasit Nasional.

Editor: Saifullah
Serambinews.com/HO
PROTES PENGPROV TI - Wasit Nasional asal Aceh, Fahrizal saat bertugas di Kejuaraan Taekwondo di Riau, beberapa waktu lalu. Fahrizal memprotes Perngprov TI Aceh usai dirinya dipulangkan dari kegiatan penyegaran wasit nasional di Medan, Sumut. 

Ringkasan Berita:
  • Fahrizal, wasit nasional Taekwondo, memprotes Pengprov TI Aceh atas pembatalan sepihak keikutsertaannya di Penyegaran Wasit Nasional. 
  • Ia merasa dirugikan karena telah memenuhi syarat kecuali rekomendasi yang tak kunjung dijawab. 
  • KONI Aceh menyayangkan insiden tersebut dan menilai Fahrizal sebagai aset penting yang seharusnya didukung.

 

Fahrizal menilai, adanya intervensi dari Pengprov TI Aceh telah merugikan kredibilitas dan kariernya sebagai wasit nasional cabang olahraga Taekwondo.

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Fahrizal SHut, seorang wasit nasional dari Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI), menyampaikan keberatan kepada Pengurus Provinsi (Pengprov) Taekwondo Indonesia (TI) Aceh atas pembatalan sepihak keikutsertaannya dalam kegiatan Penyegaran Wasit Nasional (PWN) Wilayah Barat yang digelar di Medan, Sumatera Utara (Sumut). 

Fahrizal menilai, adanya intervensi dari Pengprov TI Aceh telah merugikan kredibilitas dan kariernya sebagai wasit nasional cabang olahraga Taekwondo.

Dalam keterangannya kepada media, Sabtu (1/11/2025), Fahrizal yang merupakan pemegang sabuk DAN 4 Kukkiwon, mengaku telah mengikuti kegiatan PWN secara penuh pada hari pertama. 

Namun, pada hari kedua, ia dipulangkan secara sepihak tanpa penjelasan yang memadai. 

“Saya merasa sangat dirugikan dan diperlakukan tidak adil. Padahal saya hanya ingin memperpanjang lisensi sebagai wasit nasional aktif kelas 2,” ujarnya.

Fahrizal menjelaskan, bahwa ia telah memenuhi semua persyaratan administrasi, kecuali rekomendasi dari Pengprov TI Aceh. 

Baca juga: Jelang LFN Tahun 2024, AFA Laksanakan Penyegaran Wasit

Ia mengaku telah mengajukan permohonan resmi, namun tidak mendapat balasan. 

Menurutnya, sebagai aset PBTI yang aktif bertugas, keikutsertaannya dalam PWN seharusnya tidak terhambat oleh kepentingan internal daerah.

“Saya bukan peserta diklat yang harus melalui jalur utusan daerah. Saya pikir Pengprov TI Aceh sebagai organisasi besar seharusnya bisa menyikapi surat permohonan saya dengan bijak dan profesional,” tegas Fahrizal. 

Ia berharap persoalan ini menjadi pembelajaran penting bagi tata kelola organisasi olahraga di Aceh agar terbebas dari nuansa kepentingan pribadi atau golongan.

Sementara itu, Samsul Bahri selaku Wakil Ketua I Pengprov TI Aceh menyatakan, bahwa tindakannya sudah sesuai regulasi. 

Baca juga: Putra Sabang Perkuat Aceh di POMNAS XIX 2025 di Cabang Taekwondo 

 Ia kemudian, menyarankan media agar melakukan konfirmasi lebih lanjut kepada pengurus TI Aceh yang lain.

Sikap KONI Aceh

Di lain pihak, Ketua II Bidang Prestasi KONI Aceh, Drs Bachtiar Hasan menyayangkan, terjadinya insiden tersebut. 

Bakhtiar Hasan menilai, Fahrizal sebagai aset penting bagi Pengprov TI Aceh karena telah mengantongi lisensi wasit nasional. 

“Seharusnya kita mendukung agar semakin banyak wasit nasional dari Aceh,” katanya. 

“Ini penting untuk mendukung atlet Aceh di level nasional agar tidak menjadi korban subjektivitas dalam pertandingan,” ujar Bachtiar.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved