Sepak Bola
Marcus Rashford Bersinar Tapi Masih Berisiko Tak Dibeli Barca, Malah Dikembalikan Ke MU
Harapan Marcus Rashford untuk pindah secara permanen ke Barcelona musim panas mendatang menghadapi kemunduran besar.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Ansari Hasyim
Sekembalinya ke negara asalnya, Inggris, untuk menghadapi Newcastle di Liga Champions, Marcus Rashford mendapatkan "balas dendam" yang tak terkira manisnya.
Striker berusia 27 tahun ini, yang disingkirkan Man United, bersinar terang dengan dua gol berkelas, termasuk sundulan berbahaya dan tendangan "gemuruh" yang tak terhentikan dari jarak jauh, membawa kemenangan bagi Barcelona.
Penampilan ini merupakan respons yang kuat bagi mereka yang meragukan dan meninggalkannya.
Segera setelah penampilannya yang gemilang, Rashford menerima dukungan publik dari mantan rekan setimnya, terutama mereka yang berada dalam situasi yang sama dengan "skuad gagal" MU.
Baca juga: Barcelona Resmi Tak Bisa Daftarkan Dani Olmo dan Pau Victor, Barca Tambah Miskin Rp3,3 Triliun
Jadon Sancho, yang juga meninggalkan Old Trafford, langsung membagikan video gol Rashford di halaman pribadinya dengan emoji kekaguman.
Tindakan ini menunjukkan solidaritas yang kuat di antara para pemain yang merasa diperlakukan tidak adil di MU.
Namun, tindakan paling kontroversial datang dari kapten Manchester United saat ini, Bruno Fernandes, yang mengunggah ulang gol Rashford di Instagram story miliknya dengan emoji terkejut dan menandai mantan rekan setimnya itu.
Tindakan ini langsung menimbulkan kontroversi besar.
Ini bukan sekadar dukungan seorang teman kepada temannya.
Ini adalah kapten klub yang secara terbuka memuji pemain yang telah dicoret oleh pelatih kepalanya sendiri.
Banyak penggemar percaya bahwa tindakan ini menunjukkan keretakan di ruang ganti dan merupakan cara Bruno Fernandes untuk secara implisit menunjukkan ketidaksetujuannya terhadap keputusan pelatih Amorim.
Akhirnya, legenda Manchester United, Nicky Butt, menyuarakan pendapat banyak orang.
Berbicara di BBC, ia berkata: "Jika saya Ruben Amorim, saya akan berpikir, 'Apa yang telah saya lakukan?'"
Ia lebih lanjut menganalisis bahwa Rashford adalah pemain yang perlu "dicintai dan dilindungi" agar dapat bersinar, sehingga secara implisit mengkritik kemampuan manajerial Amorim yang buruk.
Putusan dari mantan pemain MU tersebut semakin meningkatkan tekanan pada posisi pelatih asal Portugal yang sudah goyah, yang mengawali musim dengan sangat buruk bersama "Setan Merah".
(Serambinews.com/Agus Ramadhan)
Baca dan Ikuti Berita Serambinews.com di GOOGLE NEWS
Bergabunglah Bersama Kami di Saluran WhatsApp SERAMBINEWS.COM
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.