Video

VIDEO - Media Asing Soroti Netanyahu 'Kutip' Pidato Prabowo di Sidang PBB: Indonesia Harusnya Malu

Netanyahu menyebut Prabowo sebagai sosok yang penuh semangat. Bahkan, sebagai sikap diplomatis

SERAMBINEWS.COM – Media Timur Tengah mendadak menyoroti pidato Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang secara mengejutkan mengutip pernyataan Presiden RI, Prabowo Subianto, saat Sidang Umum PBB.

Dalam ulasannya, Middle East Monitor bahkan menuliskan bahwa Indonesia “seharusnya merasa malu” ketika sosok presidennya justru dipakai Netanyahu untuk menguatkan propaganda Israel.

Artikel yang terbit pada Sabtu (27/9/2025) itu mengutip pendapat Dr. Muhammad Zulfikar Rakhmat, Direktur Desk Indonesia-MENA di Centre for Economic and Law Studies (CELIOS), Jakarta.

Baca juga: 180 Negara Walk Out saat Netanyahu Bicara di PBB, Berikut Daftarnya: Indonesia hingga Sekutu AS

Menurut laporan tersebut, Netanyahu menyebut Prabowo sebagai sosok yang penuh semangat. Bahkan, pernyataan Prabowo yang sejatinya dimaksudkan sebagai sikap diplomatis, ditafsirkan Netanyahu bukan sebagai teguran, melainkan hadiah besar.

Dengan demikian, Israel seolah merasa mendapat sinyal dukungan dari negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia.

Dalam pidatonya, Prabowo menyatakan komitmen untuk menjaga stabilitas dan keamanan, termasuk dari Israel. Namun, justru kutipan itu dipelintir Netanyahu untuk mengklaim bahwa Israel tak pernah melakukan genosida dan bahkan “memberi makan” warga Gaza.

Baca juga: VIDEO Ekspresi Muka Netanyahu Liat Delegasi Negara Lain Ramai-ramai Walk Out 

Dr. Zulfikar mengingatkan, konsep solusi dua negara yang digaungkan Israel bisa menjadi jebakan diplomatik. Pernyataan Prabowo yang seharusnya mempertegas dukungan Indonesia atas kemerdekaan Palestina, malah dipakai Netanyahu sebagai alat propaganda internasional.

Sehingga, Muhammad Zulfikar menilai ketika Netanyahu mengutip Prabowo, maka Indonesia harus resah.

"Bukan karena Prabowo mendukung Israel—setidaknya tidak secara terbuka—melainkan karena kata-katanya cukup lunak untuk memenuhi tujuan Netanyahu," katanya menutup pemberitaan Middle East Monitor.(*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved