Video

VIDEO - Presiden Korsel Guyon Ragukan Keamanan saat Xi Jinping Hadiahi 2 HP Xiaomi

Candaan itu disambut tawa oleh Xi Jinping dan para delegasi kedua negara. Xi disebut menanggapinya dengan senyum lebar

Ringkasan Berita:Dalam suasana hangat dan bersahabat, Xi Jinping memberikan dua unit ponsel pintar merek Xiaomi kepada Lee Jae Myung sebagai cendera mata. Hadiah tersebut sontak mencuri perhatian media dan para pejabat yang hadir. 

 

SERAMBINEWS.COM - Pertemuan bilateral antara Presiden China Xi Jinping dan Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung menyita perhatian publik setelah momen unik terjadi di sela-sela agenda resmi mereka.

Keduanya bertemu setelah menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) yang digelar di Gyeongju, Korea Selatan, Sabtu (1/11/2025). Dalam suasana hangat dan bersahabat, Xi Jinping memberikan dua unit ponsel pintar merek Xiaomi kepada Lee Jae Myung sebagai cendera mata.

Hadiah tersebut sontak mencuri perhatian media dan para pejabat yang hadir. Xiaomi, sebagai salah satu merek teknologi terkemuka asal Tiongkok, dikenal karena produk-produk inovatifnya yang kerap digunakan di berbagai negara.

Baca juga: Trump Puji Prabowo di KTT ASEAN 2025, Sebut Indonesia Berperan Besar dalam Perdamaian Timur Tengah

Namun, suasana formal mendadak mencair ketika Presiden Korea Selatan itu melontarkan candaan usai menerima hadiah tersebut. Dengan nada ringan, Lee Jae Myung berkata, “Apakah aman digunakan, jangan-jangan ada alat mata-matanya?”

Candaan itu disambut tawa oleh Xi Jinping dan para delegasi kedua negara. Xi disebut menanggapinya dengan senyum lebar, sembari menegaskan bahwa produk buatan negaranya memiliki standar keamanan tinggi.

Meski disampaikan dengan nada gurauan, komentar Lee tersebut memunculkan beragam reaksi dari publik. Sebagian menilai itu hanya bentuk keakraban diplomatik, sementara yang lain mengaitkannya dengan isu sensitif mengenai keamanan data dan teknologi antara beberapa negara besar.

Pertemuan Xi dan Lee di sela KTT APEC ini juga disebut menjadi langkah penting dalam memperkuat hubungan ekonomi dan politik antara Beijing dan Seoul, terutama di tengah dinamika geopolitik Asia Timur yang semakin kompleks.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved