VIDEO - Tari Guel 2025 dan Monolog Hidupkan Warisan Budaya Gayo & Aceh di Taman Budaya Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Workshop Tari Guel berlangsung pada 12–13 November 2025 di Taman Budaya Aceh dengan mengusung tema “Amanat Guel: Memahami Filosofi Gerak Guel dalam Tubuh Sang Penari”. 

Kegiatan ini turut dirangkaikan dengan lomba seni rupa, seni pertunjukan, serta kompetisi monolog tingkat SMA Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar.

Acara dibuka oleh Sanggar Klieten yang berkolaborasi dengan Maknanya. Ketua panitia, Aulia Putra, S.IP, menyampaikan bahwa workshop ini merupakan bentuk dukungan Pemerintah Aceh terhadap pelestarian budaya sekaligus bagian dari persiapan Rekor MURI 1.000 Penari Guel yang akan digelar di Aceh Tengah pada 2026. 

Selain itu, kegiatan ini menjadi ruang bagi pelajar di bawah Kementerian Kebudayaan untuk mengembangkan kemampuan dan kreativitas seni.

Tari Guel, yang berasal dari suku Gayo, memiliki ragam gerak terinspirasi dari gerakan gajah meliputi langkah, hentakan, hingga kibasan sebagai simbol kekuatan, keluhuran, dan keterhubungan manusia dengan alam.

Workshop tahun ini diikuti oleh 30 peserta, sementara lomba monolog diikuti 8 grup SMA dengan dewan juri yang dipimpin oleh Zulfikar Ahmad S.

Kegiatan resmi ditutup pada Rabu, 13 November 2025, di Taman Budaya Aceh. Pada penutupan, Kepala UPTD hadir mewakili instansi terkait. 

Narasumber workshop, Teuku Aga Dewantona, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya pelatihan teknis, tetapi juga penguatan pemahaman filosofi Tari Guel sebagai warisan budaya tak benda Aceh.

Sementara itu, Cut Rita, S.Sos., MM, menekankan bahwa seni budaya Aceh memiliki peran penting dalam membangun identitas, mempererat hubungan sosial, dan membentuk karakter generasi muda.

Ia berharap kegiatan ini mampu melahirkan seniman muda Aceh yang berprestasi, berkarakter, dan memiliki moral budaya yang kuat.

Melalui workshop ini, Pemerintah Aceh berharap geliat seni pertunjukan khususnya Tari Guel semakin berkembang dan mampu mengharumkan Aceh di tingkat nasional maupun internasional. (*)

Host   : Dara Nazila
Editor : Rahmat Erik Aulia