Video

VIDEO - Viral Laki-laki Berparas Cantik Gemparkan Jagat Maya, Ini Alasan Deni Dea Lipa Jadi MUA

Sejak kecil Deni mulai belajar bertahan hidup dan menekuni dunia makeup secara otodidak melalui YouTube

SERAMBINEWS.COM – Deni Apriandi Rahman (23), warga Desa Mujur, Kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah, mengungkap kisah hidupnya yang penuh perjuangan hingga akhirnya menekuni profesi sebagai Make Up Artist (MUA). Deni menegaskan bahwa dirinya adalah seorang laki-laki.

Deni bercerita, masa kecil dan kondisi keluarganya berperan besar dalam membentuk dirinya hingga mampu hidup mandiri seperti sekarang. Profesi sebagai MUA menjadi jalan baginya untuk bangkit dan menata hidup.

"Melalui pekerjaan ini saya merasa berdiri di atas kaki saya sendiri, memenuhi kebutuhan hidup dan memperoleh kepercayaan diri," ungkapnya saat konferensi pers di Kota Mataram, Sabtu (15/11/2025).

Baca juga: Viral Sister Hong versi Indonesia, Pria Nyamar Jadi Wanita Berhijab dan Jadi MUA Terkenal di Lombok

Sejak lahir, Deni mengalami gangguan pendengaran. Kondisinya makin berat setelah ia mengalami kecelakaan saat kecil. Pada masa itu, ia dirawat oleh neneknya karena kedua orang tuanya merantau ke luar negeri sebagai pekerja migran Indonesia (PMI).

Namun hidup Deni tidak mudah. Ia kerap menjadi korban perundungan karena kekurangannya. Kesulitannya bertambah ketika sang nenek meninggal dunia, membuat Deni yang masih duduk di kelas 6 SD harus berhenti sekolah.

"Saya tidak melanjutkan pendidikan karena tidak memiliki cukup tabungan dan nenek saya meninggal saat saya kelas enam SD," ujarnya.

Sejak saat itu, Deni mulai belajar bertahan hidup. Ia menekuni dunia makeup secara otodidak melalui YouTube, hingga perlahan berkembang menjadi penata rias profesional yang dipercaya bekerja di berbagai tempat.

Belakangan, nama Deni menjadi sorotan publik setelah viral di media sosial karena video yang memperlihatkan dirinya memakai jilbab. Aksi itu memunculkan berbagai komentar, termasuk cibiran yang menudingnya menistakan agama dan menyamakannya dengan sebutan-sebutan merendahkan.

Deni menegaskan bahwa tuduhan tersebut tidak benar. Ia membantah pernah memakai mukena atau salat di saf perempuan.

"Itu tidak benar. Saya menghormati rumah ibadah, tata cara beribadah, dan memahami adab dalam agama," tegasnya.(*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved