Masyarakat Lampuuk Belajar Konservasi Penyu
Puluhan masyarakat Lampuuk dan aktivis konservasi lingkungan di Aceh mengikuti pelatihan konservasi penyu di Babah Dua
Pelatihan ini dilaksanakan Jaringan KuALA bersama mitra antara Panglima Laot Lhok Lampuuk, Kawasan Bina Bahari (KABARI) Lampuuk, Komunitas Sahabat Laut (SALUT), WCS Indonesia-Aceh Marine Program dan WWF-Indonesia Aceh Program.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh Besar, Ir M Adil, dalam sambutan sekaligus membuka acara, menyatakan bahwa penyu-penyu yang mendarat di kawasan Lampuuk perlu dilestarikan. Menurut dia, ada dua jenis penyu langka yang sering bertelur di pantai Aceh Besar, jenis penyu belimbing dan penyu hijau yang perlu dilestarikan.
Sementara itu, Imuem Mukim Lampuuk, Yusran Ahmad kepada wartawan mengatakan, kegiatan yang pertama sekali digelar di Lampuuk mendapat dukungan penuh dari masyarakat Lampuuk. Untuk itu katanya, dia dan keuchik membuat kartu tanda pengenal bagi tim yang bertugas, sehingga bila ada teguran, dapat menunjukkan izin dari mukim.
Sebagai trainer pada pelatihan tersebut, penggiat konservasi penyu dari WCS-Indonesia Aceh Marine Program, Ahmad Mukminin. Masyarakat dan aktivis konservasi penyu diberi pemahaman tentang pelestarian penyu, mulai dari bertelur, menetas, hingga penyu beranjak dewasa dan bisa dilepaskan ke pantai. Pada pelatihan tersebut, Rafli Kande juga sempat membawakan lagu “bumoe”.(c47)

 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					![[FULL] Ulah Israel Buat Gencatan Senjata Gaza Rapuh, Pakar Desak AS: Trump Harus Menekan Netanyahu](https://img.youtube.com/vi/BwX4ebwTZ84/mqdefault.jpg) 
				
			 
											 
											 
											 
											