Membina Toleransi Beragama
MESKI kepercayaan dan keyakinan kepada Sang Pencipta ada yang berbeda, tetapi itu tidak menjadi hambatan bagi murid Sekolah Dasar Negeri
Ditemui Serambi, pekan lalu, Kepala SDN 2 Meulaboh, Sunaraningsih mengungkapkan, gedung sekolah yang mereka gunakan saat ini adalah bantuan TDH Belanda yang dibangun pascatsunami lalu, sebab gedung lama telah luluhlantakkan oleh tsunami pada 26 Desember 2004 lalu, sehingga proses belajar mengajar terpaksa menumpang di tenda darurat di lapangan bolakaki Keude Aron Kecamatan Kaway XVI, lalu pindah ke gedung SDN 25 Meulaboh belajar pada sore hari. “Pada Agustus 2007 baru proses belajar mengajar di gedung sendiri,” ujar Sunaraningsih.
Menurutnya, meski sudah memiliki gedung permanen berlantai II, tetapi masih perlu penambahan fasilitas sebab yang ada saat ini masih sangat minim seperti pekarangan sekolah dan labor-labor sebab yang ada saat ini hanya fasilitas pendukung perpustakaan. Namun, ia optimis ke depan sekolah ini akan terus bangkit dan melakukan pembenahan sehingga bisa menjadi sekolah kebanggaan di Aceh Barat atas dukungan seluruh komponen di sekolaah baik guru, murid, dan para wali murid.
Sunaraningsih mengatakan, di SDN 2 Meulaboh murid selain beragama Islam, ada juga beragama Hindu dan Budha, tetapi sesama murid selalu kompak dan saling menghargai. Setiap tahun SDN 2 selalu menjadi sekolah incaran anak-anak keturanan di Meulaboh. “Ini berkat dukungan penuh dari para guru, orangtua murid dengan memberikan pembelajaran kepada anak didik,” sebut Kepala SDN 2 Meulaboh ini.(rizwan)