DPRK: Rumah Transmigrasi Suak Jampak Bagus

Ini sudah sangat baik, bangunannya juga tidak asal-asalan, jarang kali rumah transmigrasi sebaik ini

Editor: hasyim
SUBULUSSALAM – Ketua DPRK Subulussalam Pianti Mala Pinem bersama sejumlah anggota, Jumat (31/8) meninjau kemajuan pembangunan proyek perumahan transmigrasi di Desa Suak Jampak, Kecamatan Runding.

”Banyak laporan dan kabar miring yang masuk ke kami jadi untuk  memastikan kebenaran informasi itu kami turun langsung ke lokasi,” kata Pianti Mala kepada Serambi ketika ditanyai tujuan kunjungannya ke lapangan.

Di lokasi, Pianti yang turun bersama Wakil Ketua DPRK Karlinus serta rekannya Netap Ginting dan Bakhtiar mengecek sejumlah rumah yang telah dibangun maupun yang baru tahap pembuatan pondasi.

Hasilnya, wakil rakyat ini justru mengapresiasi hasil kerja rekanan pasalnya, dengan dana sekitar Rp 28 juta per unit mampu menghasilkan rumah semi permanen dengan kondisi yang cukup baik.Bangunan berukuran 6x6 meter tersebut dengan setengah beton, berlantai semen dan atap seng.  Di dalam tersedia dua kamar tidur serta satu kamar mandi.

”Ini sudah sangat baik, bangunannya juga tidak asal-asalan, jarang kali rumah transmigrasi sebaik ini. Biasanya rumah bantuan lantainya tanah tapi ini semen bahkan kamar mandi pun dalam,” ujar Netap Ginting seraya menyatakan informasi yang beredar hanya fitnah karena dari fakta lapangan tidak ada masalah dalam proyek perumahan transmigrasi Suak Jampak dan diamini Bakhtiar.

Penanggungjawab lapangan PT Mandiri Karya Utama Rizki Mustafa kepada Serambi mengatakan nilai proyeknya mencapai Rp 5,4 miliar meliputi pembangunan 100 unit rumah type 36, 7,5 meter pengerasan jalan, lima fasilitas umum meliputi masjid, gudang, sekolah, balai desa dan rumah kepala UPT. Rumah yang telah selesai berjumlah sekitar 46 unit.

Mustafa mengatakan bahwa pada dasarnya selaku kontraktor pihaknya sangat transparan. Buktinya, spek bangunan bahkan turut diberikan kepada kepala desa terkait dnegan tujuan agar masyarakat mengetahui. Dalam proses pekerjaan, Mustafa mengaku berusaha memberikan yang terbaik. ”Karena perinsipnya kami tidak mau bekerja sekali saja, kami ingin kalaupun tidak disenangi masyarakat minimal tidak dibenci,” kata Mustafa.(kh)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved