Kelompok Bersebo Bakar Bintang Bulan di Meulaboh

Aksi penolakan lembaga wali nanggroe kembali terjadi di Meulaboh, Aceh Barat. Jumat (11/10) sekitar pukul 18.20 WIB sore kemarin

Editor: hasyim

MEULABOH - Aksi penolakan lembaga wali nanggroe kembali terjadi di Meulaboh, Aceh Barat. Jumat (11/10) sekitar pukul 18.20 WIB sore kemarin, sekelompok pria bersebo (memakai penutup muka) membakar tiga lembar bintang bulan di Bundaran Simpang Pelor, Meulaboh, Aceh Barat.

Keterangan dihimpun Serambi, aksi ini berlangsung singkat. Sekelompok orang yang berjumlah 11 orang datang dengan sepeda motor dari arah jalan Teuku Umar. Setiba di Simpang Pelor, kelompok yang memakai sebo berwarna hitam ini langsung mengeluarkan tiga lembar bendara Aceh dan membakarnya hingga hangus.

Meski hanya berlangsung sekira 10 menit, aksi mereka sempat mengundang perhatian orang banyak yang melintas di kawasan padat tersebut. Apalagi, mereka juga sempat membentangkan beberapa poster berisi penolakan

terhadap beberapa kebijakan terkait keberadaan lembaga wali nanggroe. (Lihat, tuntutan kelompok bersebo)
Setelah membakar bendara, kelompok ini langsung membubarkan diri, memacu sepeda motor kembali ke arah Jalan T Umar. Sejumlah warga di sekitar lokasi tersebut sempat menghamburan ke luar toko menyaksikan pembakaran bendera, sementara pengguna jalan yang melintasi Bundaran Pelor memilih menghindari ke jalur lain.

Seorang peserta aksi yang mengaku bernama Taufik dalam keterangannya kepada sejumlah wartawan di lokasi aksi mengatakan, aksi pembakaran bendera bintang bulan sebagai bentuk protes terhadap lembaga wali nanggroe. Mereka menuntut lembaga ini harus segera dibubarkan. Apalagi masyarakat pantai barat selatan Aceh menolak terhadap lembaga yang hanya kepentingan kelompok tertentu.

Taufik menyatakan, Presiden SBY harus tegas dan segera membubarkan lembaga wali nanggroe serta menolak bendera bintang bulan. Selain itu, kepada KPK harus segera mengusut terhadap plot dana untuk wali nanggroe yang tidak wajar. “Aksi ini sebagai bentuk protes terhadap penolakan bendera bintang bulan dan lembaga wali nanggroe,” kata Taufik seraya menyatakan mereka adalah masyarakat Aceh Barat.(riz)

tuntutan kelompok bersebo
* Menolak wali nanggroe
* Meminta KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) mengusut dana Rp 50 miliar yang diplot untuk lembaga wali nanggroe karena dinilai menghamburkan uang rakyat
* Memita Presiden tegas dan tidak terus mengulur waktu terhadap harapan masyarakat wilayah pantai barat selatan Aceh yang menolak lembaga wali nanggroe, sehingga tidak timbul kesan mengulur waktu dan kepentingan politik pemilu mendatang.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved