Penembakan di Aceh

Kontroversi di Balik Kepergian Sang Tokoh

DEMO yang dilancarkan aktivis mahasiswa yang menamakan diri Aliansi Alumni dan Mahasiswa Syariah (Amarah) UIN Ar-Raniry

Editor: bakri

DEMO yang dilancarkan aktivis mahasiswa yang menamakan diri Aliansi Alumni dan Mahasiswa Syariah (Amarah) UIN Ar-Raniry, Banda Aceh di Bundaran Simpang Lima, Banda Aceh, Selasa 16 September 2014 tak ubahnya memutar kembali rekaman sejarah kelam Aceh, 13-14 tahun lalu. Dalam aksinya, Amarah mendesak polisi menuntaskan kasus penembakan yang menewaskan Prof Dr H Safwan Idris MA (Rektor IAIN Ar-Raniry waktu itu). Penembakan itu sendiri terjadi pada 16 September 2000.

Sembilan bulan setelah berpulangnya Safwan Idris, tepatnya pada Kamis 10 Mei 2001 giliran tokoh Aceh lainnya, HT Djohan menemui ajal diterjang timah panas. Belum lagi hilang duka akibat meninggalnya HT Djohan, tiba-tiba pada Kamis 6 September 2001, Rektor Unsyiah, Prof DR Dayan Dawood meregang nyawa, juga akibat penembakan.

Hingga kini, pelaku maupun motif pembunuhan Safwan Idris, HT Djohan maupun Dayan Dawood masih menyisakan misteri. Demo yang dilancarkan ‘Amarah’ kemarin telah ikut menginspirasi Tim Litbang Serambi Indonesia membongkar kembali dokumen lama dan mengutip beberapa berita terkait peristiwa kematian sang tokoh.(*)

Kunjungi juga :
www.serambinewstv.com | www.menatapaceh.com |
www.serambifm.com | www.prohaba.co |

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved