Breaking News

Bardan Sahidi: Memang Sudah Pungo Dari APBA Murni

pernyataan Pungo itu tidak berdiri sendiri, keterlambatan ketok palu APBA-P ini bermula sejak penetapan APBA (murni) 2015 lalu juga terlambat

Penulis: Jalimin | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM
Bardan Sahidi 

Laporan : Jalimin | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Pernyataaan yang mengejutkan terlontar dari Gubernur Aceh Zaini Abdullah, sehari setelah penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh Perubahan (APBA-P) Tahun Anggaran 2015. Zaini memplesetkannya menjadi ABPA "Pungo" alias Gila.

Jubir Fraksi PKS/Gerindra DPRA, Bardan Sahidi, Kamis (5/11/2015) mengatakan, pernyataan Pungo itu tidak berdiri sendiri, keterlambatan ketok palu APBA-P ini bermula sejak penetapan APBA (murni) 2015 lalu juga terlambat, sehingga Aceh mendapat peringatan keras dari Direktorat Jendral Kementerian Dalam Negeri. Selanjutnya keterlambatan eksekusi dan lelang proyek dan kegiatan APBA juga terlambat. (Baca: Zaini Ini APBA Pungo!)

Dikatakan Bardan, jadwal pembahasan APBA Perubahan telah sesuai dengan mekanisme, untuk menghindari defisit atau surplus anggaran.

Demikian juga apabila kegiatan ini tidak dapat dilaksanakan oleh pemerintah Aceh dengan alokasi anggaran dan masing - masing bidang oleh Satuan Kerja Pemerintah Aceh (SKPA) akan menjadi Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (SILPA) tahun berjalan. Dengan konsekuensi logisnya adalah pengembalian uang Aceh ke kas negara.

Tidak terlalu sulit melaksanakan program APBA-P ini bila masing - masing SKPA bersinergi dengan Tim Anggaran Pemerintah Aceh (TAPA), dibawah koordinasi Sekretaris Daerah dan Bappeda Aceh.

"Bukankah seluruh kegiatan ini turunan dari RPJM Pemerintah Aceh dan Visi - Misi Gubernur Aceh," ujar Bardan Sahidi.

APBA-P 2016 efektif dilaksanakan dalam kurun waktu 45 hari ke depan, setelah dokumen anggaran ini dikoreksi oleh kementerian dalam negeri.

Menurut Bardan, Publik akan menilai kinerja Pemerintah Aceh, bagi kami akan melihat serapan anggaran dan kegiatan dari SKPA mana yang sesuai dengan target tolok ukur dan dampaknya terhadap peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan rakyat.

"Dalam semangat Nawa Cita versi Aceh kami mendorong pemerintah Aceh untuk terus bekerja," tegas Bardan Sahidi, politisi PKS asal Gayo itu. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved