DPRA: Bersihkan Amunisi Sisa Konflik
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Sulaiman Abda meminta jajaran TNI/Polri
MEULABOH - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Sulaiman Abda meminta jajaran TNI/Polri membersihkan amunisi sisa konflik di Aceh. Hampir sepanjang tahun jumlah masyarakat yang menjadi korban ledakan amunisi termasuk bom peninggalan konflik terus meningkat. Kasus terbaru peluru GLM kembali meledak mengakibatkan dua remaja Samsuar (12) dan Fahrul (16), warga Meutulang, Kecamatan Panton Reue, Aceh Barat, Sabtu (30/7) menderita luka-luka.
“Ini sesuatu hal yang penting untuk menemukan dan membersihkan amunisi sisa konflik di Aceh yang tercecer,” katanya kepada Serambi, Selasa (2/8) di Meulaboh. Dia sebutkan ledakan amunisi GLM di Aceh Barat yang menimpa dua remaja tersebut bukanlah pertama. “Hampir sepanjang tahun ledakan bom sisa konflik di Aceh terus terjadi. Harusnya hal ini bisa dihentikan dengan melibatkan semua pihak termasuk masyarakat,” kata Sulaiman Abda.
Sulaiman Abda menyebutkan TNI dan Polri dapat memaksimalkan upaya pembersihan amunisi sisa konflik dengan melibatkan Babinsa maupun Babinkamtibmas untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat, tentang bahaya bom serta bentuk alat peledak. “Ketika masyarakat menemukan benda yang mirip dengan amunisi, maka temuan tersebut bisa langsung dilaporkan kepada pihak berwajib untuk pencegahan sedini mungkin,” ujarnya.(edi)