1,75% Penduduk Aceh Masih Buta Aksara
Dari 5,1 juta penduduk Aceh, 1,75 persen di antaranya masih buta aksara. “Mereka tersebar merata
* Pidie Tuan Rumah HAI ke 51
SIGLI - Dari 5,1 juta penduduk Aceh, 1,75 persen di antaranya masih buta aksara. “Mereka tersebar merata di seluruh kabupaten. Namun yang paling sedikit di Simeulu yang hanya 188 jiwa,” kata Kepala Dinas Pendidikan Aceh Drs Hasanuddin Darjo MM, usai membuka Hari Aksara Internasional (HAI) Tingkat Provinsi, di Kota Sigli Sigli, Kamis (17/11).
Menurut Hasanuddin, langkah pengentasan buta aksara yang dilakukan pemerintah saat ini, melakukan program kelompok belajar masyarakat (PKBM). Program ini terus digalakkan di semua daerah. Data diinput tahun ini, terjadi pengurangan buta aksara jika dibanding tahun lalu.
Hasanuddin mengaku, penyebab buta aksara lantaran beberapa indikator, yakni karena faktor usia, lingkungan, ketidakmampuan, kemiskinan, dan faktor kurangnya kesadaran. “Kebanyakan warga yang buta aksara berusia di atas 45 tahun, karena tidak bersekolah pada masa dulu,” ujar Hasanuddin yang juga Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bener Meriah itu.
Sementara untuk Kabupaten Pidie, Kadisdik setempat, Murthalamuddin SPd MSP mengatakan bahwa tahun ini Pemkab Pidie mengalokasi dana Rp 800 juta untuk pengentasan buta aksara di kabupaten ini. “Hasilnya terjadi pengurangan angka buta aksara dari sebelumnya delapan persen, sekarang tinggal tiga persen,” ujarnya.
Hari Aksara Internasional (HAI) tingkat provinsi ke-51 ini diikuti 23 peserta kabupaten/kota se-Aceh, yang berlangsung selama empat hari, dibuka Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Aceh, Drs Hasanuddin Darjo MM mewakili Plt Gubernur Aceh, kemarin, di Lapangan Kuta Asan Kota Sigli.
Dipilihnya Pidie sebagai tuan rumah karena daerah ini termasuk aktif berperan melakukan kegiatan buta aksara. “Kegiatan wadah bersatu dan berkumpulnya semua daerah ini memperlihatkan keberhasilan dari kegiatan pengentasan buta aksara,” katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Pidie, Murthalamuddin SPd MSP mengatakan, pihaknya menargetkan mendapat juara umum dalam sejumlah lomba yang diselenggarakan pada even ini.
Tahun lalu, juara umum diraih Kabupaten Aceh Utara. Perhelatan ini digelar setiap tahun untuk memaksimal kegiatan pengentasan buta aksara. Dalam kegiatan ini ditampilkan keterampilan setiap kelompok belajar dari semua kabupaten/kota di Aceh.
Kadisdik mengatakan, dalam even ini terdapat lima kegiatan yang diperlombakan dan diikuti peserta dari 23 kabupaten/kota di Aceh. “Kami menargetkan bisa menjadi juara umum dalam lomba yang digelar dalam kegiatan ini,” harapnya.(aya)