Pilkada

KIP Singkil Diteror Magic

Singkil ternyata tak hanya identik dengan habitat buaya, tapi kini juga terungkap sisi lain yang tak kalah menantang

Editor: bakri
Jeruk purut ditusuk paku serta daun sirih dilumuri tanah merah ditemukan di dekat pagar KIP Aceh Singkil, Senin (20/2). 

SINGKIL - Singkil ternyata tak hanya identik dengan habitat buaya, tapi kini juga terungkap sisi lain yang tak kalah menantang, yaitu praktik perdukunan. Fakta tentang adanya praktik supranatural itu terindikasi dari adanya semacam teror yang diyakini tertuju ke Kantor Komisi Independen Pemilihan (KIP) setempat dengan menggunakan media jeruk purut yang ditusuk paku serta lipatan daun sirih dibalut tanah merah.

Media yang lazim digunakan untuk praktik perdukunan itu ditemukan dekat pagar pintu gerbang Kantor KIP Aceh Singkil di Selok Aceh, Singkil, Senin (20/2) sekitar pukul 13.00 WIB. Paket magic tersebut diperkirakan sudah lama diletakkan di tempat itu--apalagi daun sirihnya sudah mengering--namun baru terungkap kemarin.

“Ya, ditemukan sekitar pukul 1 tadi oleh aparat kemanan. Disampaikan kepada staf, lalu dilaporkan ke saya,” kata Ketua KIP Aceh Singkil, Yarwin Adi Dharma SPt.

Yarwin mengatakan, begitu mendapat informasi tentang temuan yang tak lazim itu ia langsung mengecek ke lokasi. Terlihat jeruk purut yang ditusuk paku, daun sirih kering, dan tanah lempung berwarna kemerah-merahan. Benda-benda yang ditemukan itu langsung dihubung-hubungkan warga dengan black magic, khususnya sebagai medium santet.

Kabar tentang temuan paket berbau magic itu dengan cepat menyebar dan menjadi pembicaraan publik. Sebagian ada yang mengait-ngaitkannya dengan Pilkada Aceh Singkil. Ada juga yang mengaku tak habis pikir mengapa di saat teknologi sudah berkembang pesat, tapi masih ada yang percaya terhadap hal-hal berbau mistis.

Ia tambahkan, saat sedang melihat-lihat paket berbau magic itu kemarin, tiba-tiba datang Kasat Intel Polres Aceh Singkil, AKP Zulkarnaen serta Wakapolsek Singkil Ipda Abd Malik ke kantor KIP. “Setelah membaca-baca doa, benda tersebut pun dibuang ke parit. Benda itu terdiri atas jeruk purut yang ditusuk paku tiga inci, daun sirih terlipat yang telah dilumuri tanah liat,” jelas Yarwin.

Menurut Yarwin, pihaknya tidak terpengaruh dengan penemuan benda-benda tak lazim itu. Komisioner KIP serta seluruh staf sekretariat tetap bekerja seperti biasa. “Malah tambah semangat kerja, tidak terpengaruh,” kata Yarwin sambil tersenyum.

Sejauh ini, menurutnya, tidak ada komisioner maupun staf Sekretariat KIP Aceh Singkil yang sakit gara-gara disantet. Lagi pula Yarwin yang lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) itu tak percaya pada kekuatan santet ataupun guna-guna. “Insya Allah seluruh komisioner KIP Aceh Singkil dilindungi Allah dari pengaruh jahat dan kami dapat menjalankan tugas dengan baik. Buktinya pilkada di Aceh Singkil berlangsung aman, damai, dan lancar,” kata Yarwin.

Menurut Yarwin, rekap suara di tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) semuanya sudah tuntas. Selanjutnya, perekapan di KIP akan dilakukan dalam dua hari, yaitu 22 sampai 23 Februari.

Ditanya mengenai data C1 pemilihan bupati Aceh Singkil yang diungguh ke sistem informasi penghitungan suara (Situng) KPU, menurut Yarwin, kemarin tuntas. “Tinggal tiga TPS lagi yang belum. Datanya sudah kami terima. Tinggal di-input saja,” pungkas Yarwin. (de)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved