Breaking News

Rokok Penyebab Kemiskinan di Aceh, Ini Hitung-hitungan Gubernur Irwandi Yusuf

Jika suami hanya isap rokok 1 bungkus/hari maka sisa penghasilan keluarga adalah Rp 55.000. Jatah/orang tinggal Rp 11.000. Gak cukup standar.

Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
FACEBOOK
Status Facebook Irwandi tentang rokok bikin miskin 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Pernyataan Kepala Bappeda Aceh, Azhari Hasan, bahwa tingginya tingkat konsumsi rokok menjadi salah satu faktor penyebab meningkatnya angka kemiskinan di Aceh, menjadi topik yang hangat dibahas sepanjang hari ini.

Topik ini menjadi viral di berbagai saluran media sosial dan fasilitas berbagai pesan.

Banyak netizen yang setuju dengan pernyataan ini, namun ada pula yang menganggap tidak bijak jika pemerintah hanya menyalahkan rokok sebagai penyebab tingginya angka kemiskinan di Aceh.

(Baca: Rokok Penyebab Kemiskinan di Aceh)

Menanggapi hal ini, Gubernur Irwandi Yusuf pun angkat bicara. Sang Gubernur pun setuju dengan pendapat “rokok memang bikin miskin”.

Memperkuat argumennya, dalam status Facebook yang diberi judul “TENTANG ROKOK BIKIN MISKIN”, Irwandi membuat sebuah ilustrasi sebuah keluarga yang dipimpin oleh seorang perokok.

Status yang diunggah Irwandi Yusuf pada Rabu (9/8/2017) pukul 9.57 WIB ini telah dibagikan sebanyak 268 kali, ditanggapi oleh 1.500 lebih warganet, serta 447 komentar.

Berikut analisis dan hitung-hitungan Gubernur Irwandi Yusuf hingga sampai pada kesimpulan, “ROKOK MEMANG BIKIN MISKIN.”

TENTANG ROKOK BIKIN MISKIN
Yuk gunakan otak kita:

Ilustrasi:
Satu keluarga yg terdiri atas 5 orang. Suami (kepala keluarga), istri dan 3 orang anak. Yg cari duit adalah suami. Duit yang jarus dicari adalah Rp 14.000/hari/jiwa (Standar minimum).

Total harus ada duit per hari adalah 5x14000 = Rp 70.000.

Biasanya upah buruh adalah antara Rp 50.000 sd Rp 75.000. Kita pasang Rp 75.000 saja.

Si suami adalah perokok. Biasanya si perokok menghabiskan sedikitnya 2 bungkus rokok/hari. Harga rokok rata2 Rp 20.000/bungkus = Rp 40.000/hari.

Sisa penghasilan keluarga setelah membeli rokok adalah:
Rp 75.000 - 40.000 = Rp 35.000/hari.

Jatah per orang perhari tinggal Rp 35000/5 = Rp 7.500. Ini JELAS MISKIN.

Jika suami hanya isap rokok 1 bungkus/hari maka sisa penghasilan keluarga adalah Rp 55.000. Jatah/orang tinggal Rp 11.000. Gak cukup standar.

ROKOK MEMANG BIKIN MISKIN.

Makanya, gunakan yang dilindungi oleh rambut itu sebelum menghujat sesuatu ide.

(Baca: Mau Berhenti Merokok? Datanglah ke Tarim)

Nah, itu analisis Gubernur Irwandi Yusuf, bagaimana pendapat Anda?

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved