Cek Narkoba, Anggota DPRA juga Siap Uji Rambut, Tapi Ini Permasalahannya

Menurutnya, jika benar-benar ingin mengetahui seseorang menggunakan narkoba atau tidak, lebih baik menggunakan metode tes uji rambut.

Penulis: Subur Dani | Editor: Yusmadi
FOTO/HUMAS DPRA
Wakil Ketua DPR Aceh, T Irwan Djohan saat tes urine bersama anggota DPRA di gedung DPRA di Banda Aceh, Rabu (16/8/2017). 

Laporan Subur Dani | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Pengecekan urine anggota DPRA untuk membuktikan terlibat atau tidaknya dengan narkoba, dinilai lemah atau tidak akurat.

Menurut Dosen Ilmu politik UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Eka Januar, yang diberitakan harian Serambi Indonesia dua hari lalu, tes urine memiliki kelemahan dan tingkat akurasinya rendah.

Menurutnya, jika benar-benar ingin mengetahui seseorang menggunakan narkoba atau tidak, lebih baik menggunakan metode tes uji rambut. Ia pun menyarankan anggota DPRA untuk uji rambut.

Ketua DPRA, Tgk Muharuddin, yang dikonfirmasi Serambinews.com terkait itu, mengatakan anggota DPRA siap, jika memang diminta untuk uji rambut.

"Kemarin sudah dibahas dalam Banmus, bahkan semua anggota setuju untuk uji rambut juga," katanya.

Tapi, lanjut Muharuddin, permasalahannya adalah, saat ini BNNP Aceh tidak memiliki alat untuk uji rambut.

"Kemarin kita koordinasi dengan BNNP, ternyata tidak ada alat itu di Aceh," katanya.

Selain itu, biaya untuk uji rambut itu mencapai Rp 23 juta untuk satu orang. "Ini kan dadakan, jadi tidak kita anggarkan untuk itu," pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, wacana tes urine para anggota DPRA mencuat setelah tertangkapnya salah seorang anggota DPRA dari Fraksi PA yakni JA (37), saat sedang nyabu di kawasan Aceh Besar beberapa waktu lalu. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved