Ini 8 Fakta PLTD Apung, Kapal Berbobot 2,6 Ribu Ton Dihempas Tsunami, Nomor 4 Sangat Mengejutkan
Bencana yang merenggut ratusan ribu korban rakyat Aceh ini dianggap salah satu bencana terbesar dan terdahsyat dalam abad ini.
Penulis: Muslim Arsani | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Ansari Hasyim | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Bencana tsunami 26 Desember 2004 menyimpan banyak kisah yang tak pernah dilupakan rakyat Aceh, dan dunia sekalipun.
Bencana yang merenggut ratusan ribu korban rakyat Aceh ini dianggap salah satu bencana terbesar dan terdahsyat dalam abad ini.
Baca: Buang Tinja Di Makam Ulama, Netizen: Ka Hawa Keu Tsunami Lom?
Di antara banyak kisah tentang kedahsyatan tsunami di Aceh tergambar dari terhempasnya sebuah kapal raksasa, PLTD Apung dari laut Ulee Lheue, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh ke tengah permukiman penduduk Desa Punge Blang Cut, Kecamatan Jaya Baru, Banda Aceh.
Lantas apa saja fakta menarik dari kapal tersebut? Berikut rangkuman Serambinews.com.
1. Sulit Membayangkan
Kapal Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Apung (PLTD) Apung memiliki panjang 63 meter mampu menghasilkan daya sebesar 10,5 Megawatt.
Kapal ini memiliki 1.900 meter persegi dan bobot 2.600 ton. Dengan bobot yang besar tersebut, sulit membayangkan kapal ini dapat terhempas hingga ke tengah pemukiman penduduk.
Namun faktanya gelombang tsunami mampu menggerakkannya.

2. Mendukung Suplai Arus Listrik
Kapal PLTD Apung dibawa dari Kalimantan Barat awalnya untuk mendukung suplai arus listrik untuk Provinsi Aceh pada 2003.
Saat itu Aceh krisis pasokan listrik dan didera konflik bersenjata antara Pemerintah RI dan GAM.
3. Dihempas Gelombang 9 Meter
Ketika tsunami terjadi pada tanggal 26 Desember 2004, kapal ini terseret gelombang setinggi sembilan meter.
Jalur yang dilalui kapal semuanya lenyap tak berbekas, padahal kawasan tersebut awalnya padat penduduk.