Nelayan Aceh Tamiang Mengeluh Sulit Memperoleh BBM
Sekali melaut, selama tiga sampai lima hari di laut kebutuhan BBM jenis solar berkisar antara 4-8 jerigen dengan isi 33 liter per jerigen.
Penulis: Tamiang | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Muhammad Nasir | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG – Nelayan Kemukiman Raja Tuha, Kecamatan Manyak Payed, Kabupaten Aceh Tamiang mengeluh sulitnya mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) untuk kebutuhan boat mereka melaut.
Sekali melaut, selama tiga sampai lima hari di laut kebutuhan BBM jenis solar berkisar antara 4-8 jerigen dengan isi 33 liter per jerigen.
Nelayan Kemukiman Raja Tuha, Hamdani kepada Serambi, Minggu (1/10/2017) mengatakan, mereka para nelayan sangat sulit mendapatkan bahan bakar minyak di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) untuk kebutuhan boat.
Baca: Nonton Film Sejarah G30S/PKI, Warga Tamiang Tandatangan Dukungan Untuk NKRI dan Panglima TNI
Akhirnya mereka beli kepada agen, itupun tidak dapat sekaligus melainkan dengan beberapa kali langsir minyak solar.
Kondisi ini berdampak tidak leluasanya para nelayan saat akan melaut.
Karena tidak mudah mendapatkan minyak bensin.
Dua hari sebelum melaut, pemilik boat sudah menelpon agen agar menyediakan minyak bensin empat jerigen untuk kebutuhan melaut selama tiga hari.
Baca: Nobar Film G30S/PKI, Begini Teriakan Ribuan Warga Aceh Tamiang
Agen pun membeli dengan sistimlangsir dua jerigen se kali beli.
“Pernah kami alami, semua kebutuhan melaut sudah dimasukkan dalam kapal termasuk es batang, karena sulit mendapat BBM ada sampai empat hari baru dapat minyak solar, berapa sudah ruginya nelayan,” ujarnya.
Mereka berharap pemerintah dan Pertamin memberi kemudahan BBM kepada nelayan. (*)