Mahasiswa dan Masyarakat Demo ke Polres Aceh Tenggara, Mereka Menolak Monumen Patung Keluarga
Demontran menolak berdirinya monumen patung keluarga di Desa Kampung Nangka, Kecamatan Lawe Bulan
Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Asnawi Luwi | Aceh Tenggara
SERAMBINEWS.COM, KUTACANE - Mahasiswa, elemen ormas Islam dan tokoh masyarakat, demo ke Polres Aceh Tenggara terkait monumen patung keluarga Palmer Situmorang, Selasa (2/1/2018).
Massa berasal dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kutacane, Pemerintahan Mahasiswa Universitas Gunung Leuser (UGL), Himpunan Ulama (HUDA) Aceh, Badan Eksekutif Mahasiswa STAISES, LDK, Alhuda STAISES dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia.
Baca: Miliki Barang Ini, Sopir dan Petani Ditangkap Polisi Bukit Tusam, Aceh Tenggara
Demontran menolak berdirinya monumen patung keluarga di Desa Kampung Nangka, Kecamatan Lawe Bulan.
"Kami minta hancurkan patung monumen keluarga di Kampung Nangka. Ini tidak sesuai dengan qanun Syariat Islam Aceh di Agara," teriak Fajriansyah dalam orasinya.
Menurut pendemo, dengan berdirinya patung ini telah mencoreng marwah Syariat Islam.
Keberadaan patung keluarga Palmer Situmorang dapat merusak kerukunan antarumat beragama.
Baca: Ini Dampak Mengendapnya Dana Desa Tahap II Miliaran Rupiah di BPKD Aceh Tenggara
Mereka juga menilai tindakan tersebut telah merusak kearifan lokal budaya budaya Aceh Tenggara.
Demontran mengusung berbagai poster yang berisikan menolak patung yang didirikan dan diresmikan.
Arus transportasi macet dan terpaksa diblokir aparat kepolisian Satlantas Polres Agara dan demontran dikawal ketat aparat kepolisian Polres Agara. (*)