Target Pembangunan Jalan Tol Juli
Pembangunan jalan tol Banda Aceh-Sigli sepanjang 74 kilometer dari Gampong Kajhu, Kecamatan Baitussalam
* Banda Aceh-Sigli
BANDA ACEH - Pembangunan jalan tol Banda Aceh-Sigli sepanjang 74 kilometer dari Gampong Kajhu, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar-Padang Tiji, Pidie ditargetkan awal Juli 2018, setelah proses sebelumnya selesai, mulai pengukuran lahan, penerbitan sertifikat kepada pemiliknya, hingga pembebasan lahan.
PPK Satker Pengadaan Tanah Jalan Tol Banda Aceh-Sigli, Alvi menyampaikan hal ini ketika menjawab Serambi kemarin. Alvi menyebutkan sesuai hasil pemetaan dan pematokan lokasi ruas jalan tol yang diterima BPN dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Pemukiman Rakyat (PUPR), di antara 74 Km itu, ada terkena 57 persil atau bidang tanah wakaf, masjid, meunasah, desa, dan HTI.
“Setelah pihak BPN menyelesaikan pengukuran dan membuat sertifikat tanah masyarakat yang mau dibayar sekitar 2.300 persil per bidang, tahapan berikutnya pembayaran yang jadwalnya Mei 2018. Kita harapkan Juni 2018 tahapan pembebasan tanah bisa tuntas, sehingga awal Juli 2018, pembangunan kontruksinya sudah bisa dimulai,” kata Alvi.
Menurutnya, sumber dana untuk pembebasan lahan itu sudah tersedia di Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) di bawah Kementerian Keuangan. Alvi menilai, pembangunan jalan tol Sumatera di Aceh tertinggal dibanding di Sumatera Selatan (Sumsel) dan Sumatera Utara (Sumut). Sama dengan Aceh, kedua provinsi itu masing-masing juga mendapat empat paket proyek jalan tol.
“Dari masing-masing empat paket itu, untuk Sumsel dan Sumut, dua paket di antaranya telah berfungsi. Sedangkan Aceh, baru satu paket yang sudah berjalan, itu pun masih tahapan pembebasan tanah. Karena itu, perlu dukungan penuh dari seluruh lapisan dan elemen masyarakat Aceh,” harap Alvi.
Seperti diketahui, proyek jalan tol Banda Aceh-Sigli itu melintasi 78 desa dalam sembilan kecamatan di Aceh Besar, yakni Baitussalam, Darussalam, Kuta Baro, Blang Bintang, Montasik, Indrapuri, Kuta Cot Glie, Seulimuem, dan Lembah Selawah. Sedangkan satu kecamatan lagi di Pidie, yaitu Padang Tijie.
Sementara itu, kemarin di Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (Kanwil BPN) Aceh, pihak Kanwil BPN, Satker PPK Pengadaan Tanah Jalan Tol Aceh, pejabat Polda Aceh, Kejaksaan Tinggi, aparatur BPN Aceh Besar, Pidie, para camat, dan 78 keuchik yang tergabung dalam Tim Pelaksana Pengadaan Tanah (P2T) proyek jalan tol Banda Aceh-Sigli melaksanakan rapat koordinasi (rakor) persiapan pelaksanaan kegiatan inventarisasi dan identifikasi pelaksanaan pengadaan tanah.
“Rapat koordinasi ini untuk menyatukan pandangan dan memberikan pemahaman kepada para camat dan keuchik yang akan menjadi aparatur terdepan dalam membantu kelancaran pelaksanaan pengadaan tanah jalan tol ruas Banda Aceh-Sigli,” kata Kakanwil BPN Aceh, Nurul Bahri saat rakor tersebut.
Nurul mengaku senang karena semua camat dan keuchik yang diundang ikut hadir. Hal ini menandakan semua keuchik dan camat yang wilayahnya dilintasi jalur ruas jalan tol tersebut menyetujui proyek itu dilaksanakan tahun ini.
“Rakor ini dilaksanakan untuk memberikan penjelasan kepada para keuchik dan camat bahwa dalam waktu dekat ini Tim Pengukur Tanah dari Kanwil BPN Aceh didampingi pejabat BPN Aceh Besar dan Pidie, akan turun ke-78 gampong untuk mengukur tanah masyarakat yang terkena proyek ini,” jelas Nurul. (her)