Sumbangan Dibekukan AS, Badan PBB Urusan Pengungsi Palestina Lakukan Penggalangan Dana

Dari 125 juta dolar AS, sekitar Rp 1,6 triliun yang dianggarkan, Negeri Paman Sam baru mengirim 60 juta dolar AS, atau Rp 800,3 miliar.

Editor: Fatimah
(Menahem Kahana/AFP)
Seorang warga Palestina terlibat bentrok dengan polisi Israel di situs Kota Tua Yerusalem Jumat (22/12/2017). Protes Jumat merupakan rangkaian aksi Hari Kemurkaan pasca-pengakuan Donald Trump atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel. 

SERAMBINEWS.COM - Badan PBB yang mengurusi masalah pengungsi Palestina, UNRWA, mengumumkan tengah mencari cara untuk mengatasi kekurangan anggaran mereka.

Pernyataan tersebut diumumkan setelah Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat ( AS) mengumumkan telah membekukan dana 65 juta dolar AS, atau sekitar Rp 865 miliar.

Dari 125 juta dolar AS, sekitar Rp 1,6 triliun yang dianggarkan, Negeri Paman Sam baru mengirim 60 juta dolar AS, atau Rp 800,3 miliar.

Baca: Palestina: Yerusalem tak Dijual! Baik Ditukar dengan Emas Maupun Perak

Sementara pada 2016, AS dilaporkan menyumbang sebesar 355 juta dolar AS, atau Rp 4,7 triliun.

Pembekuan itu muncul setelah Presiden Donald Trump mengeluhkan AS membayar program pengungsi Palestina tanpa menerima apresiasi maupun hormat.

"Mereka (Palestina) tidak berniat untuk membicarakan proses perdamaian dengan Israel. Jadi, mengapa kami harus menyumbang besar untuk mereka?" kecam Trump di Twitter.

Dikutip dari The Times of Israel Rabu (17/1/2018), Komisaris Jenderal UNRWA, Pierre Krahenbuhl, berniat menggalang dana lewat komunitas internasional.

Kranhebuhl menyatakan, penggalangan tersebut diperlukan untuk memastikan UNRWA tetap beroperasi sepanjang 2018.

Dia menjelaskan, terdapat 700 sekolah yang menampung 525.000 anak-anak pengungsi.

UNRWA juga mempunyai rumah sakit, dan fasilitas kemanusiaan lainnya di Suriah, Lebanon, Jordania, maupun Jalur Gaza dan Tepi Barat.

Krahenbuhl menyatakan, jika UNRWA sampai kekurangan dana, maka masa depan organisasi dan para pengungsi Palestina bakal terancam.

Baca: LSM Sebut Militer Israel Bunuh 10 Warga Palestina, 8 Orang Diantaranya Warga Sipil Tak Bersenjata

"Jadi, dalam beberapa hari mendatang, saya akan meluncurkan kampanye penggalangan dana untuk memastikan organisasi ini berjalan seterusnya," tegas Krahenbuhl.

Krahenbuhl berujar, program pengalangan dana tidak hanya menyasar negara donor yang ada di kawasan Timur Tengah.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved