Hendak Berobat Mata, Asnawi Yusuf Meninggal di Malaysia

Warga Aceh lainnya yang berada di Malaysia langsung mengurus proses pemulangan jenazah almarhum ke Aceh.

Penulis: Seni Hendri | Editor: Yusmadi
ist
Jenazah Asnawi Yusuf (47), warga Gampong Seunebok Pidie, Kecamatan Peureulak, Aceh Timur saat dibawa dari rumah sakit di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (5/2/2018) kemarin. 

Laporan Seni Hendri | Aceh Timur

SERAMBINEWS.COM, IDI - Asnawi Yusuf (47), warga Gampong Seunebok Pidie, Kecamatan Peureulak, Aceh Timur, meninggal dunia di salah satu rumah sakit di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (5/2/2018) kemarin.

Informasi ini diperoleh Serambinews.com dari Anggota DPD RI, Haji Sudirman, Selasa (6/2/2018). Sedangkan, Haji Uma memperoleh informasi tersebut dari stafnya yang sebelumnya memperoleh kabar dari warga Aceh Timur.

“Kemudian saya berkoordinasi dengan Abu Saba yang merupakan Ketua Group KANA di Malaysia yang kemudian berkomunikasi dengan Tgk Abu Bakar, Ketua Persatuan ISMAR di Rawang, Malaysia,” ungkap Haji Uma.

Di samping itu, kata Haji Uma, pihak keluarga almarhum dibantu oleh warga Aceh lainnya yang berada di Malaysia, langsung mengurus proses pemulangan jenazah almarhum ke Aceh.

Baca: Datangi Rumah Singgah Bocah Bocor Jantung di Jakarta, Haji Uma Serahkan Bantuan

“Alhamdulillah, jenazah Asnawi Yusuf tiba di Bandara Kuala Namu Selasa (6/2/2018) pagi sekitar pukul 08.45 WIB. Jenazah almarhum disambut langsung oleh pihak keluarga dan langsung dibawa ke Aceh Timur untuk dikebumikan,” jelas Haji Uma.

Berdasarkan hasil konfirmasi dengan Abu Saba, jelas Haji Uma, diketahui bahwa sebelum meninggal almarhum akan menjalani proses pengobatan mata yang dideritanya di salah satu rumah sakit di Malaysia.

Sebelumnya, jelas Haji Uma, almarhum berobat di RSUD dr Zubir Mahmud, tapi sakit pada matanya semakin parah dan bernanah sehingga dilakukan operasi, namun tak kunjung membaik, sehingga dirujuk ke Banda Aceh.

Baca: Ini Diagnosis Penyakit Zulfikar yang Dipulangkan Haji Uma dari Malaysia

Setelah di Banda Aceh disarankan almarhum untuk dioperasi kembali, tapi karena tidak cukup uang, abang almarhum di Malaysia meminta almarhum berobat di Malaysia.

Setibanya di Malaysia pada Rabu (31/1/2018) jelas Haji Uma, dua hari kemudian almarhum berobat di General Hospital Kuala Lumpur.

Tapi karena kondisinya lemah, maka tidak dilakukan operasi, dan hanya dilakukan sedot nanah pada mata almarhum.

“Namun Senin kemarin kondisinya makin lemah dan terjadi penurunan darah drastis dan dilakukan infusi darah hingga normal kembali. Namun sekitar beberapa jam kondisinya makin kritis hingga meninggal dunia,” ungkap Haji Uma.

Sementara itu terkait proses pengurusan dan biaya pemulangan jenazah selain dari abang almarhum juga dibantu dari sumbangan warga Aceh di Malaysia melalui Persatuan Group ISMAR.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved