Istilah Khusus Dalam Kasus Suap, 'Imam Al-Azhar' Berarti Kementerian PUPR
Dua istilah yang sering terlontar ialah imam Al Azhar memaksudkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)

LAPORAN WARTAWAN TRIBUNNEWS.COM, THERESIA FELISIANI
SERAMBINEWS.COM - Terdakwa mantan Wakil Ketua Komisi V DPR, Yudi Widiana Adia menyatakan ada istilah tertentu yang digunakan sesama anggota Komisi V DPR dalam berkomunikasi.
Hal itu diungkapkan Yudi yang juga politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut saat memberikan keterangan sebagai terdakwa di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu (7/2/2018).
Baca: Bahagianya Sianit Calon Bayinya Laki-laki, Berharap Bisa Meneruskan Perjuangan Guru Budi
Dua istilah yang sering terlontar ialah imam Al Azhar memaksudkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta istilah Kuningan dan Rasuna Said untuk memaksudkan Komisi Pemberantsan Korupsi (KPK).
"Istilah itu memang sering beredar di Komisi V DPR," ucap Yudi.
Diduga, istilah imam Al Azhar digunakan karena kantor Kementerian PUPR berada dekat Masjid Al Azhar di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Baca: Aparat Gerebek Satu Rumah di Nisam, Sejumlah Pria Kabur, Polisi Temukan Banyak Benda Ini
Diketahui, istilah-istilah tersebut terungkap saat jaksa menanyakan alasan Yudi yang sering menggunakan istilah-istilah tertentu saat komunikasi dengan orang dekatnya, Muhammad Kurniawan. Hal itu juga diketahui dari bukti sadapan telepon yang dimiliki oleh KPK.
Yudi Widiana dalam kasus ini didakwa menerima suap lebih dari Rp 11 miliar dari Komisaris PT Cahaya Mas Perkasa, So Kok Seng alias Aseng.
Suap tersebut terkait dengan usulan proyek di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Yudi Widiana didakwa bersama-sama dengan Muhammad Kurniawan Eka Nugraha menerima hadiah uang total Rp 6,5 miliar dan 214.300 Dolar Amerika Serikat dan 140.000 Dolar Amerika Serikat dari Komisaris PT Cahaya Mas Perkasa So Kong Seng alias Seng.
Uang itu diterima Yudi Widiana Adia karena telah menyalurkan usulan proyek pembangunan jalan dan jembatan di wilayah Balai Pelaksanaan Jalan Nasional IX (BPJN IX) Maluku dan Maluku Utara sebagai usulan program aspirasi selaku anggota Komisi V.
Proyek tersebut adalah Pelebaran Jalan Kobisonta-Banggoi, Pelebaran Jalan Bula-Banggoi, Pelebaran Jalan-Bula-Waru-Bandara serta Pembangunan Jalan Pasahari-Kobisonta.
Berita ini telah ditayangkan pada tribunnews.com dengan judul : Terdakwa Kasus Suap Gunakan Istilah Imam Al Azhar untuk Kementerian PUPR
-
Kontraktor Mengaku Pernah Serahkan Rp 1 Miliar untuk Irwandi Yusuf, Supaya Menang Lelang Proyek
-
Warga Umong Seuribee Tuntut Transparansi
-
Akhirnya, Presiden Jokowi Batalkan Remisi untuk Pembunuh Wartawan Radar Bali
-
VIDEO - Jaksa Bireuen Terima Tersangka Korupsi
-
Pemerintah Segera Batalkan Remisi Pembunuh Jurnalis Bali, Susrama Tetap Dihukum Seumur Hidup