Sejumlah Bangunan Rusak di Geumpang, Ternyata Gempa Tektonik, Begini Penjelasan BMKG
Gempa membuat warga, terpaksa keluar dari rumah dan gedung berlantai untuk menghindar dari ancaman gempa susulan
Penulis: Asnawi Ismail | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Asnawi Ismail | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Gempa bumi tektonik berkekuatan 5,3 Skala Richter (SR), menguncang Aceh, Kamis (8/2/2018) sore.
Getaran selesai Shalat Ashar itu, selain mengejutkan warga Pidie, Kota Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Barat, dan sekitarnya.
Guncangannya dirasakan hampir sebagian besar daratan Sumatera.
Baca: BREAKING NEWS - Aceh Diguncang Gempa 5,3 SR

Gempa membuat warga, terpaksa keluar dari rumah dan gedung berlantai untuk menghindar dari ancaman gempa susulan.
Kepala Stasiun Geofisika Mata Ie Aceh, Eridawati mengatakan, gempa yang terjadi Kamis, 8 Februari 2018, pukul 16.52.47 WIB, adalah gempa bumi tektonik.
Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi berkekuatan M=5,1 (Update) terjadi dengan koordinat episenter pada 4,66 LU dan 96,21 BT.
Baca: BREAKING NEWS - Sejumlah Bangunan di Geumpang Rusak Akibat Gempa, Mahasiswa KKN Berlarian
Tepatnya berlokasi di darat pada jarak 23 km arah tenggara Kabupaten Pidie pada kedalaman 10 km.
Dampak gempa bumi yang didasarkan pada peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG menunjukkan bahwa wilayah yang berpotensi terjadi guncangan antara lain di Kabupaten Pidie, Aceh Barat, dan Calang pada skala intensitas II SIG-BMKG (III MMI).
Berdasarkan informasi dari masyarakat, gempa tersebut dirasakan di Aceh Besar pada skala II SIG-BMKG (III-IV MMI), Banda Aceh dan Aceh Jaya pada skala II SIG-BMKG (III MMI).
Baca: BMKG: Gempa Aceh 5,3 SR tidak Berpotensi Tsunami
Gempa bumi ini jika dilihat dari lokasi serta kedalamannya yang dangkal, merupakan jenis gempa bumi tektonik kerak dangkal (shallow crustal earthquake).
Ini akibat aktivitas Zona Sesar Sumatera (Sumatera Fault Zone) pada segmen Aceh dengan mekanisme sesar mendatar (strike-slip fault).