Irwandi Periksa Proyek Nasional Senilai Rp 5 T di Aceh

Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf dan Wakil Gubernur (Wagub) Nova Iriansyah, sejak 12-17 Februari 2018

Editor: bakri
LOKASI rencana pembangunan Bendungan Waduk Krueng Keureuto di Desa Blang Pante, Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara. 

* Masih Banyak Kendala di Lapangan

BANDA ACEH - Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf dan Wakil Gubernur (Wagub) Nova Iriansyah, sejak 12-17 Februari 2018 akan memeriksa dengan cara meninjau ke lapangan tingkat kemajuan (progress) pelaksanaan berbagai proyek strategis nasional senilai Rp 5 triliun di Aceh. Termasuk proyek rehab-rekon akibat gempa bumi Pidie Jaya senilai Rp 572 miliar yang akan berakhir Juni 2018. Sumbernya dari dana APBN serta paket-paket proyek yang bersumber dari dana APBA.

Menurut Asisten II Setda Aceh, dr Taqwallah MKes kepada Serambi Minggu (11/2) di Banda Aceh tujuan dari Gubernur dan Wagub Aceh memeriksa dan meninjau paket- paket proyek nasional tersebut adalah untuk mencari solusi terhadap berbagai kendala atau hambatan pelaksanaan di lapangan yang dihadapi Kasatker dan kontraktor yang mengerjakan paket-paket proyek tersebut.”

Taqwallah mengatakan, kebijakan yang diambil Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf mengajak wakilnya untuk melakukan pemeriksaan proyek-proyek strategis nasional, proyek rehab rekon pasca gempa bumi Pijay, Pidie, dan Bireuen, serta beberapa paket proyek APBA itu, langkah yang tepat bahwa proyek yang berjalan di Aceh ini tidak hanya dari sumber APBA dan APBK, tapi banyak juga proyek strategis nasional yang bersumber dari APBN yang nilainya cukup besar.

Misalnya, proyek waduk dan bendungan Keureuto Aceh Utara Rp 1,6 triliun, proyek pembangunan bendungan dan jaringan irigasi Jambo Aye di Aceh Utara senilai Rp 225 miliar, proyek bendungan dan jaringan irigasi Lhok Guci, Aceh Barat Rp 532 miliar.

Kecuali itu, masih ada dua paket proyek waduk dan bendungan serta jaringan irigasi yang juga sudah masuk dalama pakat proyek strategis nasional yaitu waduk Rukoh dan bendungan Irigasi Tiro. Untuk bendungan Tiro nilai proyeknya Rp 745 miliar dan Rukoh Rp 1,2 triliun.

Menurut laporan Kepala Balai Sungai Wilayah I Aceh, Ir Teuku Muksal kepada gubernur, menurut Taqwallah, paket proyeknya sampai kini masih terus berjalan. Namun, ada beberapa lokasi, karena pembebasan lahannya belum tuntas, perlu dituntaskan. Hal-hal ini nanti yang perlu disampaikan para Kasatker Proyek Strategis Nasionla (PSN) dan kontraktornya ketika gubernur turun ke lokasi proyek untuk dicarikan solusi penyelesaiannya bersama di lapangan.

Selain itu, ada proyek jalan Kereta Api Aceh-Trans-Sumatera dan proyek jalan tol Trans-Sumetara. Untuk proyek jalan kereta Api Aceh-Trans-Sumatera, ada dua ruas, yaitu Besitang, Sumut-Sungai Liput, Aceh Timur, nilai anggarannya Rp 353 miliar dan Krueng Mane-Kutablang Rp 110 miliar.

Sedangkan untuk ruas jalan tol di Aceh ada empat ruas. Yaitu Banda Aceh-Sigli, Sigli-Lhokseumawe, Lhokseumawe-Langsa, dan Langsa-Binjei, Sumut.

Dari keempat ruas itu, baru satu ruas yang mulai digarap pelaksanannya, yaitu Banda Aceh-Sigli sepanjang 74 km. Proyeknya telah berjalan, tapi baru sampai tahap pengukuran lahan masyarakat yang hendak dibebaskan.

Selain proyek strategis nasional, kata Taqwallah, Gubernur dan Wagub Aceh juga akan memeriksa dan meninjau beberapa proyek insfrastruktur yang bersumber dari dana APBN yang akan dikerjakan mulai tahun ini. Misalnya, pembangunan Jembatan Teunom, Aceh Jaya.

Jembatan itu diusul ganti dan bangun baru, karena rangka baja jembatannya sudah tergolong tua dan lantai betonnya sudah keropos, sering jebol. Menurut informasinya, pergantian jembatan rangka bajanya akan dilakukan tahun ini dengan anggaran senilai Rp 78 miliar.

Sasaran pemeriksaan lain, kata Taqwallah, adalah paket-paket proyek rehab rekon pascabencana alam Pijay, 11 Desember 2016 lalu. Untuk pelaksanaan rehab rekon, pusat telah mengalokasikan dana rehab rekon senilai Rp 572 miliar untuk 56 paket proyek.

Sementara masa rehab rekonnya, akan berakhir 30 Juni 2018 mendatang. Sebelum berakhir masa rehab rekonnya, Gubernur Irwandi Yusuf perlu mengetahui dan mengevaluasi sudah sejauh mana pelaksanaan dan kemajuan proyek rehab rekon dimaksud.

Berikut ini beberapa paket rehab rekon yang akan diperiksa dan ditinjau Gubernur dan Wagub Aceh. Antara lain, pembangunan Masjid Attaqarrub Pijay senilai Rp 31 miliar, pembangunan STAI Mudi di Bireuen Rp 20 miliar, Pasar di Pijay Rp 4,5 miliar, dan pembangunan RSUD Pijay Rp 21 miliar.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved