Kantor Desa tak Rampung, Dana Hibah Kelompok Tani tak Jelas, Ketua Pemuda di Pijay Sorot Keuchik

Contohnya, pembangunan kantor keuhcik yang dikerjakan sejak akhir 2016 hingga kini belum rampung.

Penulis: Idris Ismail | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM/IDRIS ISMAIL
Warga Gampong Manyang Lancok, Kecamatan Bandar Baru, Pidie Jaya memperhatikan kantor keuchik yang belum rampung, Jumat (16/2/2018). Gedung itu mulai dibangun pada 2016. 

Laporan Idris Ismail I Pidie Jaya

SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Ketua Pemuda Manyang Lancok, Kecamatan Bandar Baru, Pidie Jaya, Nazarullah, meminta keuchik mempertanggujawabkan penglolaan dana desa secara terbuka kepada masyarakat.

Ia menduga ada permainan dalam pengelolaan dana desa.

Contohnya, pembangunan kantor keuhcik yang dikerjakan sejak akhir 2016 hingga kini belum rampung.

Nazarullah menyebutkan, sejak diluncurkan pada 2015, pertanggungjawaban pengelolaan dana desa sering tidak diketahui warga.

"Misalnya, pembangunan kantor keuchik sejak 2016 sampai sekarang belum rampung. Padahal dananya sudah ditarik semuanya," kata Nazarullah.

(Baca: Ditangkap KPK, Ini Deretan Harta Bupati Lampung Tengah, Mustafa, Berikut Kasus yang Menjeratnya)

(Baca: TOP 3 POPULER - THR 2018, Hukum Rambut Gimbal, hingga Perilaku Ustaz Abdul Somad)

(Baca: Dor Dor! Seorang Pencuri Kabel Listrik di Lhokseumawe Tertangkap, Empat Lainnya Kabur)

Selain itu, dana hibah Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) 2017 sebera Rp 50 juta untuk pembelian pupuk bagi kelompok tani juga tak jelas.

"Berdasarkan keterangan bendahara desa, dana hibah itu sudah dikirim sejak akhir Desember 2017 ke rekening BUMG. Tapi keuchik tak pernah menyampaikannya kepada masyarakat dikemanakan uang itu," katanya.

Bendaraha BUMG Manyang Lancok, Nasriani secara terpisah mengatakan, ia tidak mengetahui dana tersebut sudah dicairkan. Ia baru tahu dana itu sudah cair ketika masyarakat mendatangi rumah keuchik. Dan dana itu pun tidak masuk ke rekening BUMG yang ia pegang selama ini selaku bendahara BUMG.

"Padahal, saya selama ini masih aktif terlibat saat pengurusan dana untuk pemberdayaan pupuk itu. Namun ketika pencairan sama sekali tidak dilibatkan," kata Nasriani.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved