Target Memperbaiki Peringkat di Tengah Anggaran Tersendat
KEPALA Dinas Pendidikan Aceh, Drs Laisani MPd yang dimintai tanggapannya terkait belum disalurkannya dana BOS 2018 mengatakan
KEPALA Dinas Pendidikan Aceh, Drs Laisani MPd yang dimintai tanggapannya terkait belum disalurkannya dana BOS 2018 mengatakan, masalah ini sudah dibahas dan dilaporkan kepada Gubernur dan Komisi V DPRA.
Menurut Laisani, pada pertemuan dengan Komisi V DPRA yang membahas peningkatan mutu SMK Penerbangan Blang Bintang dan SMK lainnya di Aceh, Rabu, 14 Februari 2018 juga sudah dilaporkan persoalan yang dihadapi sekolah akibat belum turunnya dana BOS dan berharap Komisi V DPRA bisa membantu mencarikan solusinya.
Pagu anggaran dana BOS Aceh 2018 sebesar Rp 901,4 miliar disalurkan untuk 6.602 sekolah berbagai tingkatan, baik negeri maupun swasta. Besaran dana BOS per sekolah didasari pada jumlah murid. Untuk SD Rp 800.000/orang/tahun, SMP Rp 1.000.000/orang/tahun, SMA/SMK Rp 1.400.000/orang/tahun, dan SLB Rp 2.000.000/orang/tahun.
Dikatakan Laisani, ada beberapa masalah yang akan dihadapi sekolah bila dana BOS terlambat disalurkan. Antara lain, sekolah akan mengalami krisis anggaran untuk kebutuhan rutin sekolah, misalnya biaya kebersihan, listrik, air, kapur/spidol, buku, ATK, dan lainnya. Yang terpenting lagi, upaya untuk persiapan peningkatan penguasaan materi ujian nasional bagi anak didik juga tangganggu.
Masyarakat berharap hasil ujian nasional SMA/SMK dan SLB di Aceh pada 2018 bisa lebih baik peringkatnya dibanding tahun-tahun sebelumnya. “Minimal kita bisa masuk rangking 10-5 besar nasional dari 34 provinsi,” kata Laisani.
Dampak belum disalurkannya dana BOS juga diungkapkan oleh Kepala SMK Penerbangan Blang Bintang, Aceh Besar, Ferinaldy.
Menurut Ferinaldy, sudah jalan dua bulan proses belajar mengajar tahun 2018 namun dana BOS belum juga disalurkan. Padahal, kata Ferinaldy, dana itu sangat mereka butuhkan untuk biaya rutin sekolah dan persiapan peningkatan penguasaan materi ujian nasional bagi anak didik untuk menghadapi UN yang dimulai 2 April 2018.
“Dua bulan sebelum UN, guru sudah harus mempersiapkan penguatan materi ujian nasional bagi anak didik. Namun, akibat belum turunnya dana BOS, persiapan itu belum bisa dilakukan,” ujar Ferinaldy.
Pusat belum transfer
Sumber Serambi yang layak dipercaya di Badan Pengelolaan Keuangan Aceh yang ditanyai Serambi, Jumat (16/2) mengatakan, biasanya dana BOS disalurkan setelah pengesahan RAPBA.
Hingga saat ini, menurut sumber tersebut, dana BOS belum ditransfer ke rekening kas daerah, dan itu diyakini karena belum disahkannya RAPBA. “Kami menduga ada kaitan karena kita belum mengesahkan RAPBA 2018,” ujar sumber itu.
Untuk memastikan apakah dana dari Pusat tersebut sudah ditransfer atau belum, akan dicari tahu ke Pusat. “Karena Jumat libur, ya terpaksa hari Senin kita tanyakan,” katanya.
Kalau memang dana itu belum ditransfer, akan ditanyakan sebabnya. Kalau memang terkait dengan belum disahkan RAPBA, maka tidak ada solusi lain selain menunggu RAPBA disahkan,” demikian sumber yang minta namanya tidak dipublikasikan.(her)
pagu dana bos
dan sasaran
* Pagu dana BOS Aceh 2018 Rp 901,4 miliar
* Sasaran penyalurannya adalah 6.602 sekolah berbagai tingkatan, baik negeri maupun swasta
* Besaran dana BOS per sekolah didasari pada jumlah murid
* Untuk SD Rp 800.000/orang/tahun, SMP Rp 1.000.000/orang/tahun, SMA/SMK Rp 1.400.000/orang/tahun, dan SLB Rp 2.000.000/orang/tahun.