Tamiang Hulu Alami Kekeringan, BPBD Pasok Air Bersih

Bupati Aceh Tamiang mengintruksikan pihaknya bergerak cepat guna mengantisipasi dampak buruk kekeringan ini.

Penulis: Tamiang | Editor: Muhammad Hadi
Tiga desa di bagian Hulu Aceh Tamiang, Desa Harum Sari, Wono Sari dan Bandar Setia dilaporkan mengalami kekeringan sehingga air bersih dipasok oleh BPBD dan PDAM Tirta Tamiang ke sejumlah rumah penduduk, sejak Sabtu (17/2/2018). 

Laporan Muhammad Nasir | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Tiga desa di bagian Hulu Aceh Tamiang, Desa Harum Sari, Wono Sari dan Bandar Setia dilaporkan mengalami kekeringan sehingga air bersih dipasok oleh BPBD dan PDAM Tirta Tamiang ke sejumlah rumah penduduk, sejak Sabtu (17/2/2018).

Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan BPBD Aceh Tamiang, Muhammad Husni kepada Serambinews.com, Minggu (18/2/2018) mengatakan, hasil pengecekan lapangan yang dilakukan pihaknya sudah tiga desa di Kecamatan Tamiang Hulu mengalami kekeringan.

Baca: Bulan Depan, Ustaz Somad akan Beri Tausiah di Aceh Tamiang, Ini Sejumlah Agendanya

Untuk Kampong Harum Sari sejak Sabtu (17/2/2018) pihaknya sudah memasok kebutuhan air bersih untuk warga.

Sedangkan Kampong Wonosari, Minggu (18/2/2018) mulai dipasok air bersih.

459 kepala keluarga (KK) di Kampong Harum Sari terdiri dari  enam lorong, semuanya mengalami kekeringan.

Ini akibat tiga minggu tidak ada hujan dan sumur warga juga mengalami kekeringan.

Baca: Sedang Jala Ikan, Warga Temukan Mayat Mengapung di Aceh Tamiang, Siapa Kehilangan Anggota Keluarga?

Sementara air bersih dipasok dari PDAM Pulau tiga menggunakan dua mobil tangki milik BPBD dan satu mobil tangki milik PDAM masing-masing kapasitas 4000 liter.

“Air bersih yang sudah kita pasok ke Kampong Harum Sari mencapai 27 ton, satu KK mendapat jatah air 75 liter, sebanyak dua jerigen masing-masing kapasitas 35 liter, ” ujarnya.

Memang ketiga desa ini, tambah Husni, baru mengalami kekeringan selama dua hari.

Baca: Isi Dua Celengan Masjid di Aceh Tamiang Dijarah Pencuri, Ini Kejadian Kedua 

Bupati Aceh Tamiang mengintruksikan pihaknya bergerak cepat guna mengantisipasi dampak buruk  kekeringan ini.

“Ini tahun kedua, ketiga desa ini mengalami kekeringan karena daerah ini jauh dari sumber air seperti sungai dan juga susah mendapat air saat dilakukan pembuatan sumur bor,” ujarnya.(*) 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved