Hujan di Aceh Barat belum Mampu Padamkan Karhutla

Hujan dengan intensitas ringan yang mengguyur Aceh Barat pada Minggu (18/2) malam belum mampu memadamkan

Editor: bakri
SERAMBINEWS.COM/DEDE ROSADI
Petugas pemadam kebakaran dibantu warga padamkan kebakaran kebun sawit di Kota Baharu, Aceh Singkil, Minggu (18/2/2018). 

* Kebun Sawit Masih Terbakar di Singkil

MEULABOH - Hujan dengan intensitas ringan yang mengguyur Aceh Barat pada Minggu (18/2) malam belum mampu memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Alue Penyareng, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat. Sedangkan di Aceh Singkil, masyarakat bersama TNI/Polri dan tim damkar terus berjibaku memadamkan api yang membakar kebun sawit.

Dari Meulaboh dikabarkan, meski belum mampu memadamkan api yang membakar lahan perkebunan di Alue Penyareng namun masyarakat sangat lega dengan turunnya hujan pada Minggu malam. Pada Senin siang kemarin cuaca kembali menyengat namun menjelang sore kembali mendung.

Kabid Kedaruratan BPBD Aceh Barat, Beni Kurdi mengatakan, hujan pada Minggu malam itu bisa mengurangi suhu panas yang mendera sejak beberapa waktu terakhir.

Beni mengatakan, meski hujan sempat mengguyur namun kebakaran hutan dan lahan di Aceh Barat masih terjadi. Pada Senin kemarin kebakaran lahan terjadi di areal kebun sawit di Desa Alue Penyareng, Kecamatan Meureubo. Api membakar lahan gambut yang hingga sore kemarin dilaporkan terus meluas.

Pihak BPBD Aceh Barat mendapat informasi tambahan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang melansir bahwa di Aceh Barat ditemukan satu titik api di kawasan Balee, Kecamatan Meureubo. “Di Alue Penyareng itu dua hari lalu sudah padam setelah disiram namun menurut laporan terbaru sudah terbakar lagi,” katanya.

Selain kebakaran lahan, areal sawah tadah hujan di Aceh Barat juga terancam gagal panen jika hujan tidak segera turun. “Ada turun hujan tetapi tidak cukup untuk mengairi sawah yang sudah gersang,” kata Andi, petani di Desa Marek, Kecamatan Kaway XVI.

Kebakaran kebun sawit di Kecamatan Kota Baharu, Aceh Singkil, hingga Senin kemarin belum berhasil dipadamkan secara keseluruhan meski regu pemadam dibantu masyarakat dan TNI/Polri telah dikerahkan ke lokasi sejak tiga hari terakhir.

Hingga kemarin petugas pemadam masih berupaya melokalisir api agar tidak terus meluas. Melewati tengah hari upaya itu mulai membuahkan hasil, api terus mengecil walau belum mampu dipadamkan secara keseluruhan.

Pemadaman dilakukan dengan menyemprotkan air yang disedot dengan mesin dari parit di sekitar lokasi kebakaran. Ada juga yang memukul-mukulkan ranting ke api yang menjalar. Wajah-wajah kelelahan mulai terlihat setelah tiga hari terus berjibaku memadamkan api. Camat Kota Baharu, Ahmad bersama Unsur Muspika berada di lokasi memimpin upaya pemadaman.

Warga yang lahannya telah padam berusaha menyiramkan air ke sekitar batang sawit sambil berharap tanaman yang telah dirawat dengan susah payah bisa diselamatkan.

Kebakaran lahan di Kota Baharu terjadi sejak tiga hari lalu. Awalnya kebakaran hanya terjadi di satu titik di Desa Danau Bungara. Sehari berikutnya kebakaran meluas hingga memasuki lima desa, yaitu Ladang Bisik, Butar, Lentong, Danau Bungara, dan Desa Samar Dua.

Luas kebun sawit yang terbakar diperkirakan mencapai 15 hektare. Umumnya tanaman sawit yang terbakar sudah produksi. (riz/de)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved