Seulawah Agam Masih dalam Kategori Normal
Informasi adanya gempa vulkanik yang diperkirakan akibat meningkatnya aktivitas Gunung Seulawah Agam
* Meski Sempat Tercatat Tiga Kali Gempa Vulkanik
BANDA ACEH - Informasi adanya gempa vulkanik yang diperkirakan akibat meningkatnya aktivitas Gunung Seulawah Agam--salah satu gunungapi aktif di Aceh--dinilai oleh pakar gunungapi masih dalam batas normal.
“Kalau pun ada laporan terjadi tiga kali gempa yang ditimbulkan oleh aktivitas Gunung Seulawah Agam, itu belum cukup kuat untuk menunjukkan akan terjadi letusan segera,” kata Kabid Mitigasi Gunungapi Kementerian ESDM, Dr Gede Suantika yang dihubungi Serambi melalui telepon, Selasa (20/2) malam.
Gede Suantika dimintai tanggapannya sehubungan adanya informasi dari pejabat Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh yang menyebutkan telah terjadi tiga kali gempa vulkanik yang diperkirakan karena peningkatan aktivitas gunungapi Seulawah Agam. Gempa tersebut tercatat terjadi bersamaan dengan meningkatnya aktivitas Gunung Sinabung, Kabupaten Tanah Karo, pada 19 Februari 2018.
Dijelaskannya, gempa vulkanik yang diakibatkan oleh aktivitas Seulawah Agam sudah sering terjadi karena gunung tersebut merupakan salah satu gunungapi aktif di Aceh. Namun, katanya, catatan gempa sebanyak tiga kali, sebagaimana dilaporkan belum cukup untuk menunjukkan akan terjadi letusan.
“Kalau terjadi serangkaian gempa berturut-turut, 20 sampai 30 kali sehari, kemudian serentetan gempa seminggu sampai sebulan, baru kita bisa menilai akan terjadi letusan yang agak besar,” kata Doktor Seismologi Gunungapi dari ITB tersebut.
Dia menjelaskan, Seulawah Agam dilalui dan merupakan ujung dari sesar besar sumatera sehingga aktivitasnya juga berkaitan dengan proses tektonik di sekitar Seulawah Agam. “Pemantauan jalan terus, kita ada pos di sana. Silakan lihat data di sana, jumlah gempa harian tahun lalu berapa, kalau rata-rata segitu-segitu saja berarti masih normal,” demikian Gede Suantika.(nas)