Siapa Sangka, Penyiksaan yang Dilakukan Rezim Diktator Chile Diiringi Lagu Milik Anggota The Beatles
Lagu yang paling populer digunakan adalah "My Sweet Lord" karya George Harrison yang dirilisnya pada 1970 sebagai musisi solo
SERAMBINEWS.COM - Benarkah praktik penyiksaan yang diiringi dengan sebuah lagu akan mengurangi kengeriannya?
Sepertinya hal itu tidak dapat membantu banyak, seperti yang terjadi pada penyiksaan yang dilakukan rezim Diktator Chile pimpinan Jenderal Pinochet.
Pada September 1973, Jenderal Augusto Pinochet mengorganisasi sebuah kudeta militer.
Kudeta ini terjadi mengikuti kerusuhan sosial dan politik yang telah terjadi berlarut-larut.
Baca: Bisnis Beromzet Miliaran Milik Bu Dendy, Wanita yang Viral Karena Menyawer Uang Ratusan Juta
Kerusuhan ini terjadi antara Presiden Salvador Allende yang terpilih secara demokratis tahun 1970 dengan golongan konservatif.
Dikarenakan Allende adalah pemimpin Partai Sosialis, kepentingan perusahaan-perusahaan AS kemudian terganggu.
AS kemudian mendalangi kudeta untuk menjatuhkan Allande dengan memunculkan Jenderal Pinochet sebagai pemimpin baru.
Jenderal Pinochet dianggap menyelamatkan Chile dari marxisme, meski banyak pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukannya.
Berlangsung selama 17 tahun, pemerintahannya kemudian ditandai dengan penyiksaan dan ribuan kematian rakyatnya yang dianggap subversif.
Pinochet meninggal pada tahun 2006 , dan saat itulah penelitian tentang sudut paling gelap dari rezimnya dimulai.
Baca: Berkat Jualan Belalang Goreng, Pasangan Suami Istri ini Bisa Umrah
Dilansir pada grunge.com, Dr. Katia Chornik dari Universitas Manchester mewawancarai beberapa orang yang ditahan dan disiksa selama masa pemerintahannya
Dia mengungkap taktik populer dalam penyiksaan yakni dengan diperdengarkan lagu dan musik-musik selama berhari-hari.
Lagu yang paling populer digunakan adalah "My Sweet Lord" karya George Harrison yang dirilisnya pada 1970 sebagai musisi solo setelah bubarnya The Beatles di tahun yang sama.