Breaking News

Tolak Pernikahan yang Sudah Disiapkan, Gadis 16 Tahun Disiram Minyak Panas dan Disiksa Orangtuanya

pasangan itu berkata kalau mereka menyiksa remaja 16 tahun itu mulai dari memukulinya dengan sapu, hingga menyiramkannya dengan minyak panas.

Editor: Faisal Zamzami
Maarib Al Hishmawi, remaja 16 tahun yang disiksa oleh orangtuanya setelah dia menolak rencana mereka menikahkannya dengan orang asing.(Bexar County Sheriffs Office) 

SERAMBINEWS.COM, SAN ANTONIO - Sepasang suami istri yang tinggal di San Antonio, Amerika Serikat (AS) ditangkap setelah melakukan penyiksaan terhadap anaknya.

Diwartakan New York Post dan The independent Minggu (25/3/2018) melansir, mereka menyiksa putri mereka setelah dia menolak rencana pernikahan yang sudah disiapkan.

Maarib Al Hishmawi dilaporkan hilang sejak 30 Januari lalu.

Terakhir kali dia terlihat meninggalkan sekolahnya, SMA Taft di Bexar County.

Dia baru ditemukan pada pertengahan Maret di sebuah organisasi yang peduli dengannya.

Saat ini, dia dalam perlindungan dengan kelima saudaranya yang berusia antara 5-15 tahun.

Baca: Telihat Enak dan Bergizi, Tapi 8 Ikan Ini Tak Boleh Dikonsumsi Manusia

Baca: KPW P3MD Aceh Tinjau Dana Desa Bermasalah di Aceh Tenggara

Jumat (23/3/2018), otoritas Bexar County menangkap orangtua Hishmawi, Abdulah Fahmi Al Hishmawi (34) dan Hamdiyah Saha Al Hishmawi (33).

Keduanya berusaha menikahkan paksa Hishmawi dengan seorang pria, dan bakal menerima 20.000 dolar AS, sekitar Rp 274,4 juta sebagai kompensasinya.

Kepada polisi, pasangan itu berkata kalau mereka menyiksa remaja 16 tahun itu mulai dari memukulinya dengan sapu, hingga menyiramkannya dengan minyak panas.

"Nona muda ini, dalam beberapa kesempatan, sering disiksa orangtuanya setelah dia menolak permintaan mereka untuk menikahkannya," kata Sheriff Bexar County Javier Salazar.

Baca: VIDEO - Selain Jokowi, Cak Imin Buka Peluang Jadi Cawapres Prabowo

Baca: Selingkuh dengan Wanita Lain, Anggota Polisi Digerebek Istri dan Provost Tanpa Busana

Salazar menjelaskan, jajarannya bersama dengan Dinas Penyelidikan Federal (FBI) menggelar investigasi sejak akhir Februari.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved