Ketua KIP Lhokseumawe Ditangkap karena Nyabu, Ini Kata Ketua KIP Aceh
Sedangkan terkait proses admnistrasi KIP Kota Lhokseumawe, KIP Aceh sedang menunggu laporan resmi dari KIP Kota Lhokseumawe.
Penulis: Subur Dani | Editor: Safriadi Syahbuddin
Laporan Subur Dani | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Ketua Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kota Lhokseumawe, Syahrir M Daud alias Teungku Matang, karena terbukti menggunakan narkoba jenis sabu-sabu.
Dia diciduk tim gabungan Polda Aceh dan Polres Lhokseumawe, Jumat (30/3/2018) sekira pukul 23.00 WIB di kantornya di Jalan Antara, Kampung Jawa Baru, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe.
Ketua KIP Aceh, Ridwan Hadi angkat bicara terkait penangkapan Ketua KIP Aceh, Syahrir M Daud tersebut. Dia mengatakan, KIP Aceh menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus itu kepada pihak kepolisian.
(Baca: BREAKING NEWS - Ketua KIP Lhokseumawe Ditangkap Polisi, Diduga Terlibat Kasus Ini)
(Baca: Ketua KIP Lhokseumawe Ditangkap karena Sabu-sabu, Ini Kata Kabid Humas Polda Aceh)
(Baca: Pemuda Aceh Besar Ditangkap Polisi di Aceh Barat, Saat Digeledah Kantong Celananya Penuh Sabu-sabu)
"KIP Aceh menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian Lhokseumawe untuk proses hukum Ketua KIP Lhokseumawe," kata Ridwan Hadi.
Dia mengatakan, KIP Aceh mengajak semua pihak untuk menghormati proses hukum yang sedang berlangsung.
(Baca: Anaknya Meninggal Usia 3 Tahun, Ayah Ini Tulis 10 ‘Pesan’ untuk Orangtua di Dunia Agar tak Menyesal)
(Baca: Seloroh Prabowo yang Dituduh tidak Demokratis: Dalam Hati Nyesel Juga Gue Enggak Kudeta Dulu)
(Baca: Kabar Gembira Bagi Pemuda Aceh yang ‘Ngebet’ Belajar ke Australia dan Jepang, PPAN 2018 Sudah Dibuka)
Ditanyai Serambinews.com terkait proses administrasi KIP Kota Lhokseumawe pascapenangkapan ketuanya, Ridwan Hadi mengatakan KIP Aceh sedang menunggu laporan resmi dari KIP Kota Lhokseumawe.
"Agar kita bisa segera melaporkan ke KPU RI untuk menindaklanjuti kasus yang menimpa Ketua KIP Lhokseumawe tersebut," katanya.
"Kami prihatin atas kejadian ini dan berharap semoga kasus seperti ini tidak terulang di masa-masa yang akan datang," demikian Ridwan Hadi.(*)