Awas! Nasi Putih Lebih Berisiko Tingkatkan Diabetes daripada Minuman Manis

bahkan nasi putih lebih buruk daripada minuman soda manis dalam menyebabkan penyakit, termasuk penyakit diabetes.

Editor: Amirullah

SERAMBINEWS.COM - Dari sekian banyak penyakit yang di sebabkan oleh gaya hidup, diabetes menjadi salah satu yang paling dikhawatirkan.

Bagimana tidak, penyakit ini tergolong sebagai penyakit kronis yang banyak memakan korban. Bahkan kini diabetes tidak hanya menyerang orang tua, tapi juga anak muda yang memiliki pola hidup buruk.

Dilansir dari Kompas.com, otoritas kesehatan di Singapura bahkan telah mengidentifikasi penyebab salah satu keprihatinan utama mereka terhadap maraknya penyakit diabetes, yakni nasi putih.

Baca: Jangan Pernah Abaikan, Inilah 5 Gejala Saraf Terjepit

Disebut-sebut, bahkan nasi putih lebih buruk daripada minuman soda manis dalam menyebabkan penyakit, termasuk penyakit diabetes.

Ketua Eksekutif Dewan Promosi Kesehatan Zee Yoong Kang mengatakan, bahwa obesitas dan minuman manis adalah penyebab utama gangguan kesehatan di negara-negara barat.

Tapi sebenarnya, orang-orang Asia cenderung lebih berisiko mengalami penyakit kencing manis ini, dibandingkan dengan orang Kaukasia.

Tidak perlu menjadi gemuk untuk mendapatkan risiko diabetes.

Nasi putih yang menjadi makanan pokok sebagian besar orang Asia, dapat membebani tubuh dengan gula darah dan meningkatkan risiko diabetes.

Mr Zee dipersenjatai dengan data. Sebuah analisis meta dari empat penelitian besar, yang melibatkan lebih dari 350.000 orang selama empat sampai 20 tahun, bekerjasama dengan Harvard School of Public Health dan diterbitkan dalam Journal British Medical mengungkapkan beberapa temuan serius.

Baca: Mengenal USS Potomac, Kapal Perang Amerika yang Membombardir Kuala Batu di Aceh Barat Daya

Baca: Hasil MotoGP Argentina 2018 - Marquez Tabrak Rossi Warnai Kemenangan Crutchlow

Di dalam studi itu, para peneliti menemukan bahwa sepiring nasi putih yang dimakan dalam satu hari secara teratur, dapat meningkatkan risiko diabetes sebesar 11 persen pada populasi secara keseluruhan.

Penelitian itu juga menunjukkan bahwa orang Asia, seperti Tiongkok, biasa mengonsumsi empat porsi nasi sehari, sedangkan orang Amerika dan Australia makan hanya lima porsi nasi seminggu.

Meski demikian, Mr Zee tidak berencana untuk meminta orang Singapura berhenti makan nasi.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved