Ditanya Bagaimana Potensi Minyak dan Gas di Aceh, Jawaban Investor Dubai Ini Sangat Mengejutkan

Menurut Raja Mohamed Iqbal, total cadangan minyak di wilayah Utara dan Selatan Aceh diprediksi mencapai 100 juta barel.

Penulis: Eddy Fitriadi | Editor: Yusmadi
SERAMBINEWS.COM/EDDY FITRIADI
Raja Mohammed Iqbal. 

Laporan Eddy Fitriady | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Perusahaan investor asal Dubai, Uni Emirat Arab, Generation Rosource Discoveries (GRD) menggelar diskusi bersama puluhan ahli geologi Aceh di Hotel Hermes Palace, Banda Aceh, Senin (9/4/2018).

Mereka membahas banyak hal terkait minyak dan gas (migas) di Aceh.

Diskusi itu sebagai tindak lanjut dari penandatanganan MoU dengan Pemerintah Aceh tentang eksplorasi migas pada 22 Februari 2018.

Di sela diskusi tersebut, Serambinews.com diberi kesempatan untuk mewawancarai Direktur Regional Asia Pasific GRD, Raja Mohamed Iqbal.

Baca: DPRA Bentuk Tim untuk Awasi Dana Otsus dan Migas

Dia merupakan penanggungjawab di perusahaan asal Dubai itu khusus kawasan Asia Pasifik.

Diskusi singkat bersama pria ganteng brewokan ini berlangsung hangat. Raja mengatakan bahwa perusahaannya akan melakukan survei terhadap minyak bumi dan gas alam di Aceh.

Saat ditanya bagaimana potensi minyak dan gas di Aceh, mengingat produksi gas di Arun semakin berkurang, jawaban investor Dubai itu justru mengejutkan.

Menurut Raja Mohamed Iqbal, total cadangan minyak di wilayah Utara dan Selatan Aceh diprediksi mencapai 100 juta barel.

"Potensi itu bernilai 9,2 juta miliar dolar AS berdasarkan kurs minyak dunia saat ini. Dana tersebut akan sangat bermanfaat bagi masyarakat Aceh," ujarnya.

Baca: Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) Pengawasan dan Pengendalian Usaha Hulu Migas

Raja mengatakan, kekayaan migas Aceh itu terlihat dari kondisi geologi di Aceh, dan didukung dengan riset serta rekam jejak perusahaan migas seperti PT Arun yang sudah duluan melakukan eksplorasi.

“Namun potensi yang sangat besar itu belum bisa diambil manfaatnya untuk kesejahteraan masyarakat. Hal ini lah yang sedang kami usahakan bersama pemerintah,” jelasnya.

Rencananya, survei akan dilakukan di wilayah utara dan selatan Aceh seluas 20 ribu kilometer, setelah mendapat izin dari Kementerian ESDM.

“Kami akan kumpulkan 8 sampai 10 prospek, dan memilih yang terbaik untuk dilakukan studi intens untuk selanjutnya dilakukan pengeboran,” kata dia. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved