Pengguna Jalan di Lintas Provinsi di Meurahdua Pidie Jaya Mengeluh, Karena Kewalahan Dengan Debu
Akibatnya, para pengendara roda dua termasuk pejalan kaki serta masyarakat yang tinggal sepanjang jalan tersebut mengeluh
Penulis: Abdullah Gani | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Abdullah Gani | Pidie Jaya
SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Para pengguna jalan provinsi di Kecamatan Meurahdua, Pidie Jaya, termasuk warga sekitarnya dalam sepekan terakhir mengeluh.
Karena kondisi badan jalan yang berdebu membuat mereka kewalahan menghadapinya.
Badan jalan yang rusak pasca gempa bumi akhir Desember 2016 lalu, saat ini sedang dalam tahap perbaikan untuk selanjutnya diaspal.
Baca: VIDEO - Dampak Debu Batubara PT Mifa Bersaudara, Masyarakat Gelar Diskusi
Namun, badan jalan yang sudah dikeruk kemudian ditimbuni atau dilapisi tanah, ketika dilintasi kendaraan roda empat dan sejenisnya debu mengepul ke berbagai arah.
Akibatnya, para pengendara roda dua termasuk pejalan kaki serta masyarakat yang tinggal sepanjang jalan tersebut mengeluh.
Karena tak kunjung disirami rekanan yang menangani jalan dimaksud.
Baca: Mobil Penghisap Debu Rp 1,2 M Rusak
Sejumlah pemilik kedai mulai dari jembatan Krueng Meureudu hingga Simpang Empat Gampong Beuringen/Meunasah Jurong berinisiatif mengiram sendiri badan jalan yang berdebu.
Kondisi demikian kini sudah berlangsung hampir sepekan.
Sejumlah pengguna jalan kepada Serambinews.com terpisah mengaku kewalahan sekali dengan kondisi badan jalan yang tidak disiram.
Baca: VIDEO: Debu Batubara Selimuti Rumah Warga di Aceh Barat dan Nagan Raya
Sedangkan Keuchik Meunasah Jurong Teupin Pukat, Cut Lidan Sulaiman mengaku sejak tiga hari terakhir, pengguna jalan mengeluhkan debu beterbangan saat dilintasi mobil karena tak disirami.
“Ya benar, luar biasa debu dan petugas pun tak menghiraukan dengan kondisi tersebut. Banyak warga mengeluh karena hal itu, " kata Cut Lidan.
Petugas lapangan rekanan PT Polada Mutiara Aceh yang berulangkali dihubungi melalui ponselnya, Rabu (18/4/2018) siang tidak diangkat.(*)