79 Muslim Rohingya Terdampar di Bireuen
Sebanyak 79 etnis Muslim Rohingya menggunakan boat kayu terdampar di Pantai Kuala Raja, Kecamatan Kuala, Bireuen, Jumat (2/4)
* Gubernur Kerahkan Tim BPBA dan Dinsos Aceh
BIREUEN - Sebanyak 79 etnis Muslim Rohingya menggunakan boat kayu terdampar di Pantai Kuala Raja, Kecamatan Kuala, Bireuen, Jumat (2/4) sekira pukul 14.00 WIB. Mereka terdiri 44 laki-laki, 27 perempuan, dan 8 anak-anak. Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf melalui Wagub Nova Iriansyah sudah menugaskan Kalak BPBA dan Kadis Sosial Aceh turun ke Bireuen membawa bantuan dan mengkoordinasikan penanganan.
Panglima Laot Kuala Raja, M Nasir menyebutkan, Muslim Rohingya itu menggunakan boat kayu berkapasitas 5 GT, panjang 12 meter, lebar 4 meter. “Mereka langsung masuk muara Kuala Raja dan merapatkan boat ke dermaga,” ujar M Nasir.
Setelah merapat di Kuala Raja, puluhan muslim Rohingya tersebut langsung dibawa ke pondok-pondok rekreasi Kuala Raja untuk beristirahat. Lima di antara Rohingya harus diinfus karena mengalami dehidrasi, sesak napas, dan demam. Mereka yang dirawat terdiri tiga laki-laki dan dua perempuan.
Informasi terdamparnya Muslim Rohingya di Pantai Kuala Raja dengan cepat menyebar di masyarakat. Warga pun berbondong-bondong ke pantai tersebut sehingga suasana pantai mendadak ramai. Tak terkecuali itu, Wakil Bupati Bireuen, Muzakkar A Gani juga ikut meninjau langsung ke lokasi. Ia memerintahkan Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial bersama instansi terkait untuk segera menangani dan menyalurkan bantuan tanggap darurat.
Kepada Serambi, Wabup Bireuen mengatakan untuk penanganan darurat sudah diberikan makanan dan obat-obatan oleh mmasyaraka dan bantuan Pemkab Bireuen. Tim kesehatan juga melakukan pemeriksaan kesehatan seperti ispa, sesak, dan demam.
Setelah dua jam lebih beristirahat di Pantai Kuala Raja, manusia perahu itu dievakuasi sementara ke Gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Cot Gapu, Bireuen. Tim dari Kantor Imigrasi Kelas II Lhokseumawe pun juga berada di Bireuen. Hingga tadi malam pihak imigrasi masih melakukan pendataan.
Sembilan hari di laut
Salah seorang etnis Rohingya, Haji Muhammad Rafiq (55) yang juga nakhkoda boat mengatakan, mereka terkatung-katung selama sembilan hari di laut.
“Kita berlayar dari Myanmar melalui Thailand dengan tujuan Malaysia. Namun boatnya kesasar sampai ke Aceh dan juga karena perbekalan makanan, minuman serta bahan bakar boat habis, kami lalu merapat ke daratan terdekat,” kata M Rafiq yang lancar berbahasa Melayu.
Tim provinsi ke Bireuen
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBA, T Ahmad Dadek bersama Kadis Sosial Aceh, Alhudri tadi malam berangkat ke Bireuen membawa sejumlah bantuan dan sekaligus mengkoordinasikan penanganan di lapangan.
“Saya bersama Pak Kadis Sosial mendapat perintah dari Pak Gubernur dan Pak Wagub agar secepatnya berangkat ke Bireuen untuk memastikan penanganan pengungsi asal Myanmar (etnik Rohingya) tersebut,” kata Kalak BPBA menjelang berangkat ke Bireuen, tadi malam.
Menurut Dadek, pihaknya membawa sejumlah bantuan darurat untuk kepentingan pengungsi di lokasi penampungan. “Informasi lebih detail akan kami laporkan lebih lanjut nanti ketika sudah di lokasi,” kata Dadek.(c38/nas)